Setiap orang memiliki pendekatan tersendiri untuk memutuskan kapan akan melakukan instal ulang komputernya. Ada yang hanya ingin komputernya tetap fresh, sehingga menetapkan jadwal khusus kapan ia harus menginstal ulang. Sementara yang lainnya tak pernah mempedulikan kapan harus melakukan install ulang, selama kinerjanya masih dirasa bagus. Sisanya adalah orang orang yang sekedar ingin belajar secara langsung(praktek), mencoba-coba menginstall beberapa sistem operasi.
Namun alasan yang paling banyak, kenapa seseorang harus menginstal sistem operasi komputernya adalah dikarenakan OS/sistem operasi (khususnya windows) corrup, banyak registeri yang rusak/terhapus, atau karena virus yang bandel. Dengan demikian tentu kinerja komputer memang sudah tak bisa diharapkan lagi, Sering hang, lambat, restart sendiri, tak berfungsinya beberapa software, dsb. Alasan umum lainnya adalah karena baru saja mengalami kerusakan hardware utama, seperti mainboard atau hardisk.
Sering melakukan instal ulang Windows
bisa merusak komputer?
Pada intinya menginstal ulang OS bertujuan untuk menjaga kesegaran kinerja komputer, atau memang dikarenakan sudah tidak pilihan lain.
Lalu, apakah sering menginstal ulang OS komputer itu bisa membuat komputer itu sendiri cepat rusak?
Memang hardware dan software adalah dua unsur yang membangun sebuah komputer agar bisa bekerja. Akan tetapi, kedua komponen ini bekerja pada jalur yang terpisah. Ibarat manusia, hal itu seperti jiwa dan raga. Dengan demikian, segala problem yang menimpa software secara langsung tidak akan menyebabkan kerusakan hardware. Install ulang komputer adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan software, sehingga samasekali tidak akan mempengaruhi hardware. Jadi bisa disimpulkan bahwa, sering menginstal ulang komputer TIDAK akan menyebabkan kerusakan komputer!. Dengan catatan, selama proses menginstal ulang tidak terjadi terputusnya arus listrik atau peningkatan tegangan secara tiba-tiba. Walaupun tidak selalu terjadi, pemutusan listrik yang tiba-tiba bisa menyebabkan beberapa hardware mengalami kegagalan.
Walaupun tak ada resiko yang signifikan akibat sering instal ulang terhadap hardware, namun Anda sangat mungkin akan mengalami kerugian sbb:
1. Beresiko kehilangan data-data penting
Jika Anda salah menempatkan dimana partisi OS yang akan diistalkan, maka Anda bisa kehilangan data Anda. Jadi pastikan, bahwa drive untuk instalasi OS sudah tepat.
2. Kehilangan banyak waktu
Bagi pemula, kemungkinan terjadi kesalahan instalasi ulang bisa lebih tinggi. Jadi mungkin harus melakukan beberapa kali pengistalan untuk mendapatkan instalasi yang sempurna. Jadi sebelum menginstal ulang, pastikan jika Anda sudah mengikuti cara-cara yang benar. Selain itu, Anda juga akan banyak menggunakan waktu untuk menginstal kembali banyak software yang Anda butuhkan dalam berkomputasi, dsb.
Jika Anda tak mau mengalami seperti pada dua poin diatas, cara pertama adalah menjaga komputer sebisa mungkin supaya tidak mengalami kerusakan OS. Berikut tipsnya:
1. Minimalkan resiko tertular virus, atau lengkapi komputer dengan antivirus terbaik.
2. Hindari pemutusan arus listrik mendadak, atau mematikan komputer/laptop tanpa logoff.
Sering terpapar virus dan komputer mati mendadak adalah penyebab utama kerusakan OS windows atau yang lain.
Cara mudah yang bisa digunakan, agar tak harus menginstal ulang windows jika ada masalah adalah dengan menyediakan backup/ cadangan registri. Dengan demikian jika suatu saat windows komputer Anda error/corrupt, Anda cukup hanya tinggal melakukan restore hanya dalam waktu beberapa menit saja. Jadi, Anda tak harus kehilangan banyak waktu hanya untuk menginstal ulang komputer.
Artikel di Update pada April 14, 2016 5:16 am
View Comments (1)
makash gan,...