Bridge adalah istilah umum dalam dunia audio mobil, dan jika Anda adalah seorang yang suka utak-atik pasti sudah paham. Jika Anda masih belum tahu apa itu bridging power audio mobil, maka disini Anda akan segera tahu semuanya.
Bridging adalah sebuah metode yang digunakan oleh teknisi audio mobil untuk meningkatkan daya power mobil supaya bisa mendorong speaker subwoofer secara maksimal. Dengan di bridge, tenaga atau daya sebuah power ampli bisa meningkat 2 kali lipat bahkan bisa 4 kali lipat tergantung metode bridge apa yang dipakai.
Tabel konten
Bridge Power Ampli Audio Mobil Dan Segala Hal yang perlu dipahami
Bagaimana bisa daya power amplifier baku atau standard bisa dinaikkan berkali lipat?
Caranya dengan menggabungkan output dari power amplifier tersebut, atau bisa juga dengan menurunkan impedansi speaker hingga kombinasi dari keduanya. Dalam dunia audio rakitan juga dikenal dengan istilah bridge, namun banyak yang lebih akrab dengan istilah BTL – yang merupakan kependekan dari BRIDGE TRANSFORMER LESS, artinya sistem jembatan yang menghilangkan peran trafo pada sebuah power amplifier untuk melaimpahkan dayanya ke speaker. Mungkin sedikit berbeda, tapi banyak kesamaan yaitu pada intinya meningkatkan daya dorong tanpa trafo dengan cara menggandeng plus podho plus ke speaker.
Baca juga :Cara Mudah Merakit Sendiri Power Audio Mobil yang Bassnya Mantab
Metode Bridging Power Audio Mobil
a. bridge 2 channel stereo menjadi 1 channel mono
Pada metode yang pertama bridging power audio mobil adalah menggabungkan 2 channel output stereo menjadi 1 output mono untuk mendorong 1 speaker subwoofer – ini disebut dengan bridging mono. Artinya pada kondisi normal sebuah power 2 channel adalah untuk 2 buah speaker 4Ω. Sekarang setelah dibridge mono power hanya untuk mendorong sebuah speaker, dengan impedansi 2Ω; hal ini tentu daya rms power tersebut akan berlipat ganda.
Perlu diketahui bahwa semakin sedikit hambatan speaker, maka daya rms power ampli akan meningkat juga; tapi dengan catatan hal ini juga didukung oleh power amplifiernya.
Sebagai contoh : Sebuah power amplifier stereo 2 channel memiliki spesifikasi output yaitu 2x100watt @4Ω, bridge mode 1x400w @2Ω. Artinya jika power tersebut dibridge mono kita bisa menggunakan speaker double coil yang diset 2Ω, dengan daya output ke speaker sebesar 400 watt.
Apakah harus main di 2Ω saja? Jawabannya tergantung powernya, kalau memiliki kestabilan main di 1Ω atau 4Ω tentu tak akan ada masalah.
Bagaimana jika power saya 4channel? Power 4channel jika dibridging mono bisa menjadi 2 channel untuk mendorong 2 unit speaker subwoofer. Jadi jika Anda ingin menggunakan 2 unit subwoofer supaya suara audionya menggelegar, maka Anda mungkin memerlukan power ampli 4channel yang support bridging mono serta fleksibel pada impedansi speaker yang dikehendaki misalnya 1, 2, atau 4Ω.
Baca juga : Desain Ukuran Boks Subwoofer Mobil 12″ Dua Speaker
b. bridge dengan menurunkan impedansi speaker
Bridge cara yang kedua ini lebih simple, karena Anda hanya perlu untuk mengubah impedansi speaker double coil menjadi lebih kecil. Misalnya pada kondisi standard power menggunakan konfigurasi speaker 4Ω, maka agar dayanya meningkat impedansi speaker diturunkan menjadi 2Ω. Sesuai rumus penghitungan daya amplifier, bahwa daya rms power juga tergantung beban atau dalam hal ini impedansi speaker. Semakin kecil impedansi speaker, maka daya rms amplifier juga akan meningkat.
Jadi dengan cara ini daya power audio Anda akan meningkat namun masih tetap dengan abilitas output yang masih tetap 2 channel(jika power 2 channe).
Catatan: Menurunkan impedansi speaker hanya boleh dilakukan jika powernya memang mendukung atau stabil untuk impedansi speaker tertentu yang diinginkan – misalnya dijelaskan jika output power stabil untuk impedansi 1Ω, 2Ω, atau 4Ω. Lihat buku panduan powernya.
Syarat bridging Power Audio Mobil
Tak hanya menikah saja yang ada syaratnya, bridging juga ada syaratnya. Sebab jika Anda tidak mematuhi syarat tersebut maka power Anda bisa jebol hanya dalam waktu beberapa jam saja atau beberapa lagu saja dengan bukan maksimal.
Lalu apa syarat tersebut? Syarat tersebut sudah ditulis oleh produsen, jadi Anda harus membaca buku manual yang mengisyaratkan ketentuan jika power dibridge. Dalam membridge power audio mobil, kita tak boleh sembarangan dalam menyambung kabel, harus tepat antara plus dan minusnya – itu syarat yang pertama.
Syarat yang kedua, power harus mendukung misalnya impedansi speaker yang aman atau stabil adalah 1Ω, 2Ω, 4Ω atau 8Ω. Dan itu biasanya sudah ditulis di buku petunjukknya. Misalnya power Anda tak mendukung 1Ω atau 2Ω, maka jangan dipaksa main di konfigurasi itu karena power bisa overheat dan akhirnya jebol.
Syarat yang ketiga, misalnya power Anda 50watt, setelah dibridge mono 2Ω – maka speaker Anda harus minimal 200watt sebab saat sudah dibridge mono tersebut kini sudah memiliki ouput 200watt.
Bagaimana cara konfigurasi speaker 1Ω, 2Ω, 4Ω atau 8Ω?
Anda hanya perlu untuk membeli speaker double coil. Jenis double coil memiliki ciri terdapat 2 tab atau terminal kabel yang masing-masing tap adalah 4Ω. Tap coil ini sengaja dibuat ganda agar speaker double coil bersifat fleksibel, yaitu supaya bisa memenuhi kebutuhan mendapatkan impedansi speaker yang diinginkan. Untuk mendapatkan impedanansi yang diinginkan memang ada caranya, biasanya sudah disertakan pedoman manual instalasinya dalam box kemasan speaker double coil. Berikut gambar cara instalasi speaker double coil untuk mendapatkan impedansi yang diinginkan :
Kenali apa dan siapa power audio mobil Anda sebelum bridging
Tak semua power mendukung mode bridge. Ada 2 jenis power audio mobil berdasarkan karakteristiknya. Ada High Current Amplifer dan High Power Amplifier. Untuk jenis HighPower biasanya tak disarankan untuk dibridge mono dengan konfigurasi speaker 2Ω. Memang dayanya bisa berkali-lipat, namun hal ini bisa merusak power Anda.
Sementara itu untuk jenis Hig Current, biasanya lebih fleksibel artinya aman untuk dibridge mono dan main di impedansi speaker yang kecil misalnya 1Ω atau 2Ω.
Tips Aman Bridge Power Audio Mobil
- Untuk itu sekali lagi yang menjadi catatan : Bahwa tak semua power audio mobil memiliki cara instalasi kabel bridge yang sama, tapi jika Anda membeli power baru pasti disertakan buku petunjuk pemasangannya. Disitu akan dijelaskan berapa hambatan speaker yang aman, serta seperti apa pengkabelannya yang betul.
- Baca spesifikasi power atau rated power per-channel, misalnya sebagai contoh untuk power 4ch: 4x100w @4Ω, 4x200w @2Ω, bridge mode 2x400w @4Ω. Artinya bisa dibaca bahwa power Anda mendukung 4 channel output, yang masing-masing channel mengeluarkan daya 100watt di impedansi speaker 4Ω, dan bisa mengeluarkan daya ouput 200watt jika impedansi speaker 2Ω. Dan jika ke 4 channel tersebut dibridge, maka akan menjadi 2 channel yang masing-masing ouputnya adalah 400watt ketika main di 4Ω. Jika di ketahui power tersebut memiliki kestabilan di impedansi tertentu misal 1Ω, 2Ω, atau 4Ω, maka power Anda akan aman saja main di salah satu diantara ketiga impedansi tsb. Biasanya yang fleksibel semacam itu adalah power kelas atas; dan yang kelas bawah biasanya hanya mendukung satu saja misalnya hanya stabil di 2Ω dan tak aman jika main di 1Ω.
- Misalnya spesifikasi bridge mode power yang direkomendasikan pabriknya adalah 1x400w @ 4Ω, maka Anda harus menggunakan speaker 4Ω, tak boleh 2Ω apaladi 1Ω karena power bisa panas terbakar. Jadi jangan sembarangan menginstal speaker subwoofer – ketahui bagaimana cara menginstalasi speaker double coil yang benar untuk bisa mendapatkan impedansi/hambatan speaker tertentu yang didukung oleh powernya.
- Sesuaikan juga antara output power setelah di bridge dengan kekuatan speaker subnya. Misalnya bridge mode 1x400w @ 4Ω, maka speaker subwoofer juga harus mendukung daya maksimal power yaitu 400w.
- Hal lain yang perlu diperhatikan adalah Aki mobil. Jika sudah dibridge maka power akan semakin besar mengambil arus dari aki. Jadi hati-hati awas jangan sampai aki tekor sehingga mobil tak bisa distart – kalau perlu ganti aki dengan ampere yang besar.
Demikian tentang apa dan bagaimana bridge power amplifier audio mobil. Hal yang sebenarnya bisa dengan mudah Anda lakukan sendiri di rumah Anda.
om kalo monoblok nya bisa 2 speaker(2 channel), lalu mempunyai 1 subwoofer double Coil (dual 4ohm) dan akan dipasang ke monoblok tsb, maka cara masang nya bagaimana ?
1. Apakah di pasang paralel dulu untuk Subwoofer nya menjadi 2 ohm, dan di colokin ke 1 channel Monoblok ?
2. apakah dipasang tiap kutub Subwoofer ke masing channel Monoblok?
Mau tanya lagi Pak Supri:
Dari contoh di atas, misalnya spec power 4ch: 4x100w @4Ω, 4x200w @2Ω, bridge mode 2x400w @4Ω.
Kalo saya mau bridge salah satu (yang Rear saja) dan subwoofer saya berkapasitas daya 200 W, maka speaker tsb harus disetting 8 ohm supaya aman, begitukan?
Pak, kalo power 4ch di bridge jadi 1ch buat dorong subwoofer 4ohm bisa ga?