Pada umumnya orang menganggap ukuran megapiksel yang besar berati akan semakin menentukan kualitas gambar dan spesifikasi kamera yang tinggi. Sebenarnya belum tentu demikian. Megapiksel berati jumlah piksel yang dapat ditangkap kamera dalam satu tembakan. Namun ukuran megapiksel tidak cukup relevan jika dihubungkan dengan kualitas gambar. Megapixel yang terlalu pada kamera saku seringkali juga tak bagus. Justru bisa menghasilkan gambar yang tinggi noise karena terlalu banyak informasi yang ditangkap hanya pada ruang sempit. Namun teknologi semakin hari semakin berkembang untuk mengatasi hal ini. Meskipun demikian, untuk foto yang berkualitas tinggi tidak tergantung pada nilai megapiksel kamera.
Tetapi semua spesifikasi kamera yang berhubungan dengan kualitas gambar adalah berhubungan dengan sensor.
Sensor
Sensor pada kamera digital pada dasarnya adalah bertindak sebagai film . Ketika Anda mengambil foto, sensor akan terkena cahaya dan komponen dalam kamera lainnya akan mencetak apa yang dilihat kamera. Ada banyak jenis sensor untuk kamera, dan akan menjadi panjang untuk membanding-bandingkannya. Namun ada beberapa yang harus Anda ketahui. Berikut ini empat hal mengenai sensor yang penting untuk saat ini, yang tersedia dalam ukuran yang kecil hingga besar.
Sensor kamera ponsel dan kamera saku
Sensor kamera ponsel dan kamera saku pada umumnya cukup kecil, dan mencoba untuk mendapatkan banyak informasi kedalam ukurannya yang kecil. Ini seringkali yang mengakibatkan kualitas gambar yang buruk, karena sensornya yang kecil dipakai untuk melakukan banyak hal. Secara umum cahaya adalah masalahnya, jika cahaya kurang, sensor yang kecil akan sangat berjuang untuk bisa melihat objek. Karena kecil maka sensor ini hanya bisa baik jika Namun pengecualian untuk beberapa device yang terbilang cukup maju dalam hal kamera ponsel . Biarpun Sensor tetap kecil namun semakin baik, dan begitu juga prosesor gambar yang juga semakin cepat. Ketika sensor kecil kamera berjuang untuk kondisi cahaya rendah(ponsel), namun didukung oleh kemampuan pengolahan gambar kamera sebagai kompensasi. Namun kelemahannya mungkin pada harga, ponsel dengan kamera sebaik itu tentu mahal. Jika Anda mencoba untuk mencerahkan foto yang terlalu gelap, itu umumnya akan menghasilkan noise. Maka prosesor yang akan bekerja untuk mengurangi noise tersebut. Pengurangan ini akan menyebabkan gambar menjadi terlihat sedikit kurang tajam, dan ketajaman inilah masalah dari sensor yang kecil. Gampangnya, dengan sensor yang semakin besar, maka Anda memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapat gambar yang lebih baik.
Sensor Micro-4/3rds
Sistem Micro-4/3rds diciptakan sebagai kompromi antara kamera SLR – (DSLR). Idenya adalah untuk menyediakan sistem kompak dengan lensa yang bisa dipertukarkan untuk memberikan hasil gambar dengan kualitas yang tinggi. Ukuran sensor yang besar merupakan fakta untuk bisa memperoleh banyak gambar dengan kualitas tinggi. Namun ini masih cukup portabel untuk banyak orang.
Sensor APS-C
Sensor APS-C paling umum untuk kamera SLR (DSLR), tapi kadang-kadang juga ditemukan pada kamera saku seperti seri Sony NEX. Secara signifikan umumnya lebih besar dari apa yang bisa ditemukan di kamera point-and-shoot atau ponsel. Sedangkan sensor yang lebih kecil akan berjuang keras untuk menangkap banyak cahaya, sementara sensor yang lebih besar tidak akan banyak menderita. Anda juga memiliki kontrol yang lebih besar atas pendalaman sebuah gambar, yang berarti Anda bisa lebih mudah membuat latar belakang belakang subjek. Sensor APS-C memiliki satu kelemahan umum, namun itu crop factor. Crop factor mengacu pada bagaimana lensa dapat diperbesar saat melekat pada kamera berbasis APS-C. Ini berarti bahwa jika kamera Anda terpasang lensa 28mm, maka itu akan lebih diperbesar untuk seperti lensa 45mm. Pada dasarnya,ini tidak benar-benar menjadi masalah besar, tapi penting untuk diketahui. Jika Anda perlu untuk mengambil gambar yang lebar, maka Anda perlu untuk membeli lensa yang lebih luas. Sementara lensa 28mm akan terlihat cukup lebar pada film 35mm atau kamera full frame, namun mungkin tidak cukup pada kamera digital dengan sensor APS-C.
Frame
Sensor full frame digtial yang dianggap standard adalah setara dengan film 35mm. Anda akan menemukannya pada kamera SLR digital high-end, seperti pada seri popoler seperti Canon 5D. Manfaat utama dari sensor full frame adalah tidak adanya crop factor. Seperti disebutkan sebelumnya, sensor APS-C memiliki crop factor dari zoom lensa yang terpasang. Sebagai contoh, pada kamera APS-C yang berbasis lensa 28mm akan terlihat lebih seperti lensa 45mm pada kamera biasa. Sementara pada kamera full frame, lensa tidak akan diperbesar sama sekali, dan ini akan terlihat seperti lensa 28mm. Jadi disimpulkan bahwa sensor yang lebih besar juga berpotensi lebih besar untuk menangkap cahaya lebih banyak, sehingga lebih baik untuk dapat menangani kondisi cahaya rendah daripada sensor yang lebih kecil. Selain itu juga akan mampu menghasilkan shalow depth yang sangat dangkal, seperti pada kamera film 35mm. Kamera full frame seringkali akan menghasilkan gambar dengan kualitas tertinggi.
Intinya adalah ini: sensor terbesar cenderung untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi. Hal ini tidak selalu terjadi, tapi Anda akan jarang melihat gambar ponsel saingan satu dari DSLR. Meskipun Anda pasti perlu memperhatikan lebih dari sensor kamera, itu adalah tempat yang baik untuk memulai ketika membandingkan spesifikasi.
Kecepatan Processor
Spesifikasi Prosesor pada kamera juga penting, karena sangat mempengaruhi kualitas gambar dalam beberapa hal. Banyak yang tidak relevan jika mengambil dalam format RAW dan bukan JPEG. Gambar RAW hanya dibaca oleh sensor data, setelah benar-benar diproses. Ini bagus jika Anda kemudian ingin memproses gambar sendiri. Jika Anda menggunakan kamera saku atau hanya berencana untuk mengambil gambar dengan format JPEG hal tetang prosesor adalah penting. Banyak kamera yang sudah dapat memperbaiki masalah-masalah mengenai pencahayaan dan memiliki berbagai pengaturan dan penyesuaian lain yang bisa membuat gambar Anda akan menjadi benar-benar terlihat bagus. Prosesor gambar yang baik dapat memungkinkan kamera untuk menangani operasi ini. Hal ini juga akan memungkinkan kamera untuk menangkap gambar yang diambil secara berurutan.Prosesor tidak akan mempengaruhi kualitas gambar secara langsung, akan tetapi memiliki kemampuan untuk menangkap beberapa gambar yang lebih baik. Prosesor yang semakin cepat tentu memiliki perbedaan besar dalam, jadi walaupun Anda tak perlu untuk menggunakan menembak banyak foto dengan cepat. Namun kecepatan kamera juga penting, karena spesifikasi prosesor yang cepat akan memungkinkan kamera untuk dapat mengimbangi kondisi pemotretan yang dilakukan pada pencahayaan yang kurang.
Lensa
Lensa adalah mata kamera. Jadi jika Anda tidak bisa melihat dengan baik, maka hasil gambar juga tidak akan menjadi sangat baik. Optik pada kamera saku umumnya berkulitas terbatas karena cukup kecil dan builtin kamera. Ada beberapa spesifikasi yang akan bisa Anda ketahui tentang kualitas lensa, kecuali jika Anda sudah banyak memperoleh beberapa review yang sangat teknis. Namun demikian, beberapa hal bisa dicari. Dengan lensa apapun, Anda akan tahu aperture maksimum, atau seberapa lebar bukaan lensa. Aperture yang lebih luas artinya bisa mendapatkan cahaya maksimal. Berarti Anda akan lebih mudah untuk dapat mengambil foto pada area yang kutang pencahayaan. Lubang lensa dinilai dengan f-stop, jadi jika Anda melihat pada lensa sesuatu yang seperti f/3.5 itu berarti kamera memiliki aperture maksimum, atau f-stop 3,5. Ini adalah nilai yang sudah cukup standar. Celah lebar umumnya pada range antara f/1.4 – f/2.8. Jika Anda membutuhkan kamera yang bisa untuk memotret dengan mudah dalam cahaya rendah, mencari bukaan lensa yang lebar adalah yang terbaik.
Hal lain yang juga bisa dipertimbangkan adalah ketajaman lensa. Namun yang ini Anda tidak akan menemukannya dalam spesifikasi, tapi hanya bisa dilakukan dengan cara mecobanya. Untuk mencoba untuk menentukan apakah kamera tersebut dapat mengambil gambar yang berkualitas tinggi, ada dua hal yang perlu diperhatikan:
- Menurut pendapat orang yang pernah mempergunakannya
- Menurut pengalaman Anda sendiri.
Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah membeli kamera pada toko yang mau memberikan kebijakan pengembalian yang baik. Rencanakan untuk mencoba kamera sementara waktu, dan mengembalikannya jika kamera tidak memenuhi harapan Anda. Atau minta beberapa foto sampel dari hasil jepretan beberapa kamera yang berbeda.
Artikel di Update pada April 14, 2016 5:20 am