Cara Paralel Transistor Final Toshiba 2 Set, 4 set dan seterusnya secara umum caranya sama saja untuk driver class a/b khususnya baik itu SOCL, OCL150W dan seterusnya. Memparalel transistor final umum dilakukan untuk merakit sebuah driver power amplifier yang berkapasitas besar ratusan atau ribuan watt dengan tujuan agar disipasi daya bisa terbagi rata yang sesuai dengan program watt yang diharapkan. Sehingga dengan beberapa transistor final yang diparalel akan membuat transistor final secara keseluruhan tidak mengalami overheat yang dapat menyebabkan penurunan daya bahkan menyebabkannya rusak karena overheat.
Dengan singkat kata, memparalel beberapa transistor final bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daya power amplifier ada informasi penting yang harus kamu ketahui juga supaya benar dan aman. Untuk itu baca terus artikel ini agar kamu tidak salah jalan dalam memparalel transistor final dirver amplifier!
Cara Memparalel Transistor Final Toshiba Sebanyak 2 Set Untuk Menambah Daya
Tujuan memparalel transistor final
Salah satu tujuan memparalel beberapa transistor pada amplifier audio adalah untuk meningkatkan daya ouput amplifier. Dengan memparalelkan transistor final, kita dapat meningkatkan kemampuan amplifier untuk menghasilkan daya yang lebih besar. Hal ini berguna terutama dalam aplikasi audio yang membutuhkan output suara yang lebih kuat, seperti sistem PA (Public Address), amplifier gitar, atau sound sistem untuk konser.
Dengan memparalelkan transistor-final, setiap transistor dapat berbagi beban kerja, sehingga mengurangi tegangan dan arus yang harus ditangani oleh setiap transistor. Hal ini dapat mengurangi risiko overheating dan memperpanjang umur transistor final amplifier.
Selain itu, memparalelkan transistor final juga dapat meningkatkan kualitas suara output. Dengan menggunakan beberapa transistor yang sama, kesalahan non-linear(serak) pada setiap transistor dapat dikompensasi, menghasilkan distorsi yang lebih rendah, dan respons frekuensi yang lebih baik.
Teori memparalel transistor final amplifier
Namun, perlu diperhatikan bahwa memparalelkan transistor final juga memerlukan perancangan dan pengaturan yang hati-hati. Beban harus dibagi secara merata antara transistor untuk menghindari ketidakseimbangan arus. Selain itu, perhatikan juga pengaturan tegangan dan pendinginan yang tepat agar transistor tetap dalam suhu kerja yang aman.
Transistor Toshiba C5200 dan A1943 adalah transistor-final yang sering digunakan pada amplifier audio untuk daya keluaran yang tinggi. Namun, untuk mengetahui daya keluaran yang tepat dari transistor-final yang diparalelkan perlu dibutuhkan informasi tambahan tentang set-up dan desain dari driver amplifier yang lebih spesifik.
Beberapa faktor yang mempengaruhi daya keluaran dari transistor final yang diparalelkan antara lain:
- Supply voltage (tegangan catu daya): Tegangan catu daya yang digunakan pada amplifier akan mempengaruhi daya keluaran yang dapat dicapai. Semakin tinggi tegangan catu daya, semakin tinggi potensi daya keluaran amplifier.
- Impedansi beban (speaker): Impedansi speaker yang terhubung ke amplifier juga mempengaruhi daya keluaran. Semakin rendah impedansi speaker, semakin besar kemampuan amplifier untuk menghasilkan daya yang lebih tinggi misalnya 4 ohm.
- Konfigurasi rangkaian: Rangkaian amplifier Class AB memiliki beberapa konfigurasi yang mungkin digunakan seperti push-pull atau bridged. Konfigurasi ini akan mempengaruhi daya keluaran yang diperoleh.
- Komponen pendukung: Faktor lain seperti komponen pendukung seperti kapasitor, resistor, dan komponen lainnya dalam desain amplifier juga akan mempengaruhi daya keluaran.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, sulit untuk memberikan angka pasti untuk daya keluaran dari dua set transistor final Toshiba C5200 dan A1943 yang diparalelkan dalam amplifier Class AB. Diperlukan perhitungan yang cermat dan pemodelan yang lebih rinci untuk memperoleh perkiraan daya keluaran yang akurat.
Namun secara teori sepasang transistor final thosiba yang asli mampu menghasilkan daya keluaran maksimal 150Watt dan apabila diparalel sebanyak 2 set, maka 150watt X 2 set =300watt. Namun ini tergantung pada berapa tegangan dan arus dari power supply yang berlaku dengan rumus daya P=V.I. Baca ini juga biar lebih jelas : Cara Menghitung Kemampuan Trafo Terhadap Watt Power Amplifier
Mengapa harus THOSIBA c5200 dan A1943?
Menurut para suhu saya, transistor THOSIBA memiliki kemampuan arus yang tinggi serta harganya yang kompetitif alias terjangkau. Dan transistor ini memang memiliki karakteristik yang cocok sebagai transistor final audio berdaya besar . Dan katanya lagi mencari jenis transistor final thosiba yang asli lebih mudah daripada yang lain katanya sih begitu.
Karakteristik Thisiba C5200
Tipe transistor: Toshiba C5200 adalah transistor NPN (Negative-Positive-Negative) yang umumnya digunakan sebagai transistor final audio dan daya tinggi.
- Daya disipasi (Power dissipation): Daya disipasi transistor C5200 adalah sekitar 150 watt. Ini menunjukkan jumlah daya maksimum yang dapat dihilangkan oleh transistor dalam kondisi operasional normal untuk menjaga suhu kerja yang aman.
- Tegangan kolektor-menyala-mati (Vceo): Tegangan kolektor-menyala-mati adalah tegangan maksimum yang dapat diterima oleh transistor antara kolektor dan emitor saat transistor dalam keadaan mati (tidak menghantarkan arus). Tegangan Vceo transistor C5200 biasanya sekitar 230V.
- Arus kolektor kontinu (Ic): Arus kolektor kontinu menunjukkan arus maksimum yang dapat ditangani oleh transistor dalam kondisi kerja normal tanpa menyebabkan kerusakan. Transistor C5200 biasanya memiliki arus kolektor kontinu sekitar 15A.
- Gain listrik (Hfe): Gain listrik atau Hfe (Forward Current Transfer Ratio) adalah penguatan listrik transistor, yaitu perbandingan antara arus output (Ic) dan arus input (Ib). Transistor C5200 memiliki gain yang tinggi, umumnya dalam kisaran 40 hingga 200, tergantung pada kondisi dan konfigurasi sirkuitnya.
- Frekuensi cut-off (fT): Frekuensi cut-off atau frekuensi batas atas adalah frekuensi maksimum di mana transistor dapat beroperasi sebagai amplifier dengan respons yang baik. Frekuensi cut-off transistor C5200 umumnya berkisar antara puluhan hingga ratusan megahertz (MHz).
- Package: Transistor C5200 tersedia dalam berbagai paket fisik, seperti TO-264 atau TO-3P, yang memungkinkan pemasangan yang mudah pada heatsink atau PCB.
Informasi karakteristik transistor C5200 ini mungkin bisa berbeda-beda tergantung pada varian transistor tertentu dan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen. Oleh karena itu sangat disarankan untuk merujuk pada datasheet transistor Toshiba C5200 yang spesifik yang disediakan oleh produsen untuk mendapatkan informasi yang paling akurat dan rinci mengenai karakteristik transistor tersebut.
Komponen yang dibutuhkan untuk memparalel transistor final thosiba 5200 sebanak 2 set
- 4 buah Resistor Kapur 5W0.22ΩJ
- 4 buah Resistor 1/2watt 10Ω
- Kabel 5 warna secukupnya
- Heatsink secukupnya
Resistor kapur digunakan supaya keluaran daya dari pin emitor dari transistor thosiba terbagi merata ke speaker sehingga aman.
Resistor 10Ω digunakan supaya input ke basis transistor terbagi merata karena biarpun transistor satu type dari produsen yang sama bisa memiliki Hfe yang berbeda.
Kabel dengan warna yang berbeda untuk menghindari kesalahan perakitan tetapi jka kamu meras akabel dengan warna yang sama tak masalah ya silakan saja.
CATATAN PENTING:
Dalam contoh gambar rangkaian cara paralel transistor final toshiba 2 set dibawah ini, saya menggunakan contoh untuk driver SOCL 504 sebab driver ini menggunakan topologi Common Emiter Follower – yaitu dimana pin Colector dari transistor final adalah input tegangan dan Emitor adalah output ke speaker. Hal ini berbeda dengan driver dengan topologi Common Collector Follower dimana Emitor adalah input tegangan dan collector adalah output ke speaker.
Contoh DARI driver dengan Common Collector Follower adalah driver Power OCL 140W, dan tidak bisa menggunakan cara paralel untuk driver socl dalam contoh ini. Power OCL 150W, SOCL 506 , SOCL504, Power safari, bisa karena berjenis Common Emitter Follower.
SEBENARNYA SAMA SAJA CARA MEMPARALELNYA , HANYA SAJA TEGANGAN MINUS (-) DAN PLUS (+) BERBEDA POSISINYA. PADA COMMON EMITTER FOLLOWER, TEGANGAN (+) TERHUBUNG DENGAN TRANSISTOR FINAL YANG JENIS NPN, DAN (-) TERHUBUNG DENGAN TRANSISTOR FINAL PNP.
PADA COMMON COLLECTOR FOLLOWER, ADALAH KEBALIKANNYA. JADI YANG BERBEDA ADALAH TEGANGANNYA SAJA.
Semua driver dengan Common Emiter Follower bisa menggunakan rangkaian paralel final seperti dibawah ini yang menggunakan final thosiba atau final lainnya yaitu transistor final sanken, TIP, MJL, NJW dll.
Jika kamu ingin menambakan beberapa set transistor final lagi atau ebih dari 2 set, kamu hanya tinggal mengikuti skema ini saja dengan cara menggandakan jumlah set tr final yang dibutuhkan.
Kesimpulan
Demikian cara paralel transistor final toshiba 2 set yang berlaku khususnya untuk driver amplifier class AB jenis Common Emitter Follower, tetapi jika kamu ingin mengaplikasikan skema ini untuk driver jenis Common Collector Follower, kamu harus membalik posisi input tegangannya saja.
Jadi ketika kamu ingin memparalel transistor final thosiba atau yang lainnya sebanyak 2 set atau lebih kamu harus tahu juga jenis dari driver yang kamu guakan apakah class AB, class A, common collector atau common emiter supaya tidak sampai terjadi kesalahan yang berujung kebakaran besar. Terimakasih sudah membaca sampai selseai, bagikan artikel ini ke sosmed jika kamu merasa artikel ini bermanfaat!