Ciri TV LED yang sudah digital bisa diketahui ketika kita bisa mengecek menu-menunya melalui remote TVnya. Dan tentu saja jika sudah dilengkapi atau mendukung menerima siaran TV digital tentu anda tak perlu lagi membeli set top box DVBt2 yang khusus untuk menerima siaran digital. Jika anda membeli TV baru mungkin tak usah repot repot, sebab model TV sekarang sudah pasti dilengkapi dan atau bisa bertanya kepada toko jika tak yakin. Atau jika memiliki buku manual itu bisa dicek dan sudah pasti ada keterangannya bahwa TV tersebut sudah mendukung siaran digital. Lalu bagaimana jika buku manual hilang, atau mau membeli TV LED tangan kedua atau seken hand?
Tabel konten
Inilah ciri ciri TV LED yang sudah Digital
Menggunakan remot adalah cara paling mudah untuk menguek-ubek menu yang tersedia pada sebuah TV apapun. Demikian juga TV LED, kita perlu menggunakan remotnya untuk menemukan fitur digital TV apakah sudah ditambahkan atau belum.
Tekan Tombol input pada remote
Tombol input biasanya bertandakan tanda panah kekiri pada tombol remot TV. Input ini artinya masukan apa yang diinginkan oleh user untuk ditampilkan dilayar TV, apakah dari perangkat luar misalnya flashdisk, jek audio/video baik HDMI atau AV yang bisa terhubung ke DVD player atau receiver, atau playstation, konsol game dll.
Nah, jika TV tersebut sudah dilengkapi fitur menerima siaran digital, maka akan terlihat tulisan DTV dan ATV. DTV artinya input untuk menerima siaran digital, dan ATV untuk menerima siaran T analog. Jadi jika anda memencet menu input pada remot lalu menemukan tulisan DTV maka fix TV tersebut bisa menerima siaran TV digital. Bagaimana kalau jika tidak ada ATV maupun DTV? coba cek menggunakan tombol menu setting pada remot.
Tekan tombol setting pada remote TV
Pilih menu setting pada remote TV, kemudian akan ada pilihan menu menyetel gambar, suara dan program, gulir tombol lalu pilih menu Program pada layar TV (biasanya bergambar parabola) artinya penyetelan penalaan atau pencarian signal siaran TV/memprogram siaran TV. Pada saat anda memencet tombol program akan muncul pilihan lagi yaitu manual tuning atau auto tuning. Pilih auto tuning saja, kemudian TV akan melakukan penalaan dan menyimpan siaran secara otomatis. Disitu nanti akan muncul keterangan siaran analog, siaran digital, dan radio kalau ada. Apabila televisi sudah bisa menerima siaran digital akan ada keterangannya juga, misalnya DTV 4 pogram artinya ada 4 stasiun TV digital yang sudah ditangkap.
Jika sampai sini anda tidak menemukan keterangan apapun yang menjelaskan DTV atai digital television, maka TV tersebut belum mendukung siaran TV digital, dan anda harus menambahkan set top box pada TV LED.
Ciri ciri gambar siaran TV digital
Signal siaran TV digital berbeda dengan TV analog. Pada TV digital akan mendeteksi kekuatan signal, jika kekuatan signal lemah misalnya 40% maka gambar tidak akan ditampilkan (TV gelap) atau ada gambar tapi ngelag, patah-patah, atau gambar yang acakkadut. Jika kekuatan signal memungkinkan, maka gambar akan ditampilkan dengan jernih sekali tanpa semut atau nois samasekali. Hal ini berbeda dengan TV analog, meskipun signal yang ditangkap antena sangat kecil misalnya 10% saja, gambar masih bisa terlihat walaupun samar-samar ketutupan sama semut maen sepakbola.
Baca juga : Ciri-ciri dan Apakah Televisi yang Rusak Terkena petir bisa Diperbaiki?
Apakah Antena TV Digital dan TV digital beda?
Sebelum kita membahas tentang antena, maka ada baiknya kita cerita sedikit tentang metode TV digital dengan TV analog supaya tidak gagal paham. Transmisi TV digital maupun analog sama-sama menggunakan frekwensi radio, hanya saja cara mentransmisikan signal audio dan radio berbeda.
Jadi kedua jenis siaran TV analog dan digital sama-sama membutuhkan antena TV, bukan kabel atau yang lainnya. Tetapi frekuensi penyiaran TV digital dan TV analog bisa berbeda-beda tergantung dari negara dan standar siaran bagaimana yang digunakan. Saya akan memberikan informasi umum tentang frekuensi tersebut.
TV analog menggunakan modulasi gelombang radio untuk mentransmisikan sinyal video dan audio. Dalam sistem TV analog, frekuensi yang digunakan dapat bervariasi antara negara-negara atau wilayah-wilayah tertentu. Beberapa contoh standar TV analog yang digunakan di berbagai negara adalah NTSC, PAL, dan SECAM.
NTSC (National Television System Committee): Frekuensi penggunaan umum adalah sekitar 54 hingga 88 MHz untuk saluran VHF (Very High Frequency) dan sekitar 174 hingga 216 MHz untuk saluran UHF (Ultra High Frequency).
PAL (Phase Alternating Line): Frekuensi penggunaan umum adalah sekitar 48 hingga 230 MHz untuk saluran VHF dan sekitar 470 hingga 860 MHz untuk saluran UHF.
SECAM (Séquentiel couleur à mémoire): Digunakan terutama di Prancis, Rusia, dan beberapa negara bekas Uni Soviet. Frekuensi penggunaan ini umumnya mirip dengan PAL.
TV digital menggunakan teknologi pemrosesan sinyal digital untuk mentransmisikan sinyal video dan audio. Ada beberapa standar TV digital yang digunakan di seluruh dunia, seperti DVB-T, ATSC, ISDB, dan DMB-T/H.
DVB-T (Digital Video Broadcasting – Terrestrial): Standar ini digunakan di sebagian besar negara Eropa dan juga di beberapa negara lain di seluruh dunia termasuk di indonesia. Frekuensi penggunaan umum untuk DVB-T adalah sekitar 470 hingga 862 MHz.
ATSC (Advanced Television Systems Committee): Standar ini digunakan terutama di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Korea Selatan. Frekuensi penggunaan umum untuk ATSC adalah sekitar 54 hingga 806 MHz.
ISDB (Integrated Services Digital Broadcasting): Standar ini digunakan di Jepang, Brasil, dan beberapa negara lainnya. Frekuensi penggunaan umum untuk ISDB adalah sekitar 470 hingga 770 MHz.
KESIMPULAN :
Di Indonesia siaran analog menggunakan sistem PAL 470 yaitu dengan frekwensi hingga 860 MHz untuk saluran UHF. Sedangan siaran digital menggunakan sistem DVBT, Frekuensi penggunaan umum untuk DVB-T adalah sekitar 470 hingga 862 MHz
Antena dibuat dengan rumus tertentu supaya bisa menangkap siaran dengan baik, dimana rumus ini menghitung panjang kawat antena dan frekwensi yang digunakan untuk transmisi siaran. Jadi setiap range frekwensi yang ada maka panjang kawat antena akan berbeda-beda, baik antena radio maupun antena TV.
Karena frekwensi TV analog UHF dan Digital DVBT kebetulan sama di negara kita yaitu antara 470Mhz hingga 860Mhz, maka antena TV analog dan antena TV digital itu sama saja. Jadi misalnya anda sebelumnya menonton TV analog frekwensi UHF, lalu kemudian mau menonton siaran TV digital DVBT – maka tak perlu ganti antena lagi, gunakan saja antena TV UHF analog yang lama untuk antena TV digital/set top box DVBT jika kondisinya masih baik belum mretheli.
Tak perlu beli antena lagi bosss, iya kan?
Demikian tentang ciri TV LED yang sudah digital, plus tambahan informasi terkait antena dan frekwensi sebagai penambah wawasan. Semoga bermanfaat!