Dioda Bridge Power Supply untuk Power Amplifier cepat rusak bisa bermacam-macam penyebabnya. Hal ini umumnya terjadi pada power amplifier berdaya besar sekitar 1000 watt keatas karena memang melibatkan arus yang besar. Pada power amplifier kelas daya menengah 500W kebawah jarang terjadi berarti ada beberapa penyebab yang mudah disimpulkan.
Tabel konten
Mengapa Dioda Bridge Pada Power Amplifier Mudah Rusak Dalam Pemakaiannya?
Dioda bridge yang sering rusak pada power supply untuk power amplifier berdaya besar misalnya dengan trafo 30A atau lebih dan tegangan simetris 42Vatau lebih bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Di bawah ini adalah beberapa penyebab umum yang perlu Anda pertimbangkan:
Arus Lebih Besar dari Kapasitas Dioda:
Dioda bridge memiliki batasan arus maksimum yang dapat ditangani dan hal ini selalu dikeluarkan datasheetnya oleh pabrikannya. Jika beban power amplifier melebihi batas kemampuan ini, maka dioda bridge dapat rusak. Pastikan bahwa kapasitas dioda bridge yang Anda gunakan cukup besar untuk menangani arus yang diperlukan oleh power amplifier. Kapasitas dioda bridge lebih besar lebih baik daripada kekuatan arus yang bisa dihasilkan oleh trafo atau power supplynya. Misalnya power supply/trafo 30A maka dioda bridge bisa menggunakan yang 60A.
Peak Voltage Terlalu Tinggi:
Saat trafo menghasilkan tegangan AC, dioda bridge akan mengubahnya menjadi tegangan DC. Jika puncak tegangan AC melebihi batas yang ditoleransi oleh dioda bridge, maka dioda dapat rusak. Pastikan tegangan AC dari trafo Anda sesuai dengan spesifikasi dioda bridge yang digunakan. Jadi sekali lagi pastikan rating tegangan yang melewati dioda bridge sesuai dengan kapasitas dioda bridge.
Dioda bridge memiliki batasan tegangan yang dapat melewatinya, dan batasan ini biasanya dinyatakan dalam spesifikasi teknis dioda bridge tersebut. Batasan ini disebut sebagai “Reverse Voltage” atau “Peak Inverse Voltage (PIV).” Reverse Voltage atau PIV adalah tegangan maksimum yang dapat diterapkan secara terbalik pada dioda bridge tanpa merusaknya.
Jadi jika power amplifier berdaya besar, maka sebaiknya menggunakan dioda dioda bridge yang memiliki kapasitas misalnya 600V atau lebih.
Lonjakan Arus Awal (Inrush Current):
Pada saat power supply dinyalakan, terkadang terjadi lonjakan arus awal yang tinggi. Ini tentu bisa merusak dioda bridge. Anda bisa mempertimbangkan penggunaan NTC (Negative Temperature Coefficient) thermistor sebagai bagian dari sirkuit untuk meredam lonjakan arus awal.
Dalam hal upaya perlindungan ini bisa mempertimbangkan juga menggunakan perangkat tambahan Sofstart untuk power amplifier berdaya besar.
Tegangan Spike (Spike Voltage):
Ketika trafo dimatikan dapat terjadi tegangan spike yang tinggi. Ini juga bisa merusak dioda bridge. Gunakan komponen pelindung seperti MOV (Metal Oxide Varistor) untuk melindungi dioda bridge dari tegangan spike.
Kualitas Dioda yang Buruk:
Dioda bridge yang tidak berkualitas atau palsu bisa memiliki kinerja yang buruk dan tentu akan mudah rusak. Pastikan Anda menggunakan dioda bridge berkualitas dari produsen yang paten, atau toko yang bisa dipercaya. Sebab ini penting, investasikan dengan membeli dioda bridge yang berkualitas demi kelancaran dan keawetan power amplifier anda.
Panas Berlebih:
Dioda bridge yang terlalu panas juga bisa memperpendek umurnya. Pastikan memberikan pendingin atau heatsink yang cukup baik untuk menjaga suhu dioda bridge tetap dalam batas yang aman. Dioda jarang panas tetapi panas yang terjadi membuatnya lebih rentan rusak daripada transistor atau mosfet.
Untuk mengurangi panas, mungkin anda bisa memparalel dioda bridge.
Ketidakstabilan Sirkuit:
Ketidakstabilan atau lonjakan tegangan pada power amplifier itu sendiri juga bisa merusak dioda bridge. Pastikan juga sirkuit power amplifier Anda dirancang dan diatur dengan baik. Semua batasan-batasannya diketahui sehingga bisa merancang sebuah power supply yang kapasitasnya cocok dan tidak cepat merusak dioda bridge.
Demikian tentang mengapa dioda bridge untuk power amplifier cepat rusak. Untuk mengatasi masalah ini, periksa setiap aspek di atas untuk memastikan bahwa sistem power supply Anda sesuai dengan spesifikasi dan terproteksi dengan baik. Berurusan dengan daya besar tidak begitu mudah termasuk power amplifier. Jika masalah tersebut masih berlanjut, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan seorang ahli elektronik untuk mendiagnosis permasalahan yang lebih spesifik pada power amplifier Anda.