Driver Power Amplifier Menengah Terbaik Rekomendasi Untuk Pemula

Driver Power Amplifier rekomendasi untuk pemula yang mana ya yang bagus untuk dicoba praktekkan? Nah, memang banyak kit driver amplifier yang banyak beredar baik ditoko online maupun offline. Dan beberapa diantaranya adalah rancangan baru oleh pegiat audio, hasil pengembangan dari yang sudah ada atau jenis yang sudah lama sekali diaplikasikan oleh pengguna. Dalam hal ini saya asumsikan bahwa Pemula adalah kita yang baru mulai mau mencoba jenis diver power amplifier berdaya sedang, atau yang mau meningkatkan pengalamannya setingkat lebih tinggi.

Ada beberapa pilihan kit driver amplifier yang bisa dicoba dengan range tegangan 25-60V dan dengan kisaran daya keluaran berkisar 100W – 1000W. Cukup besar dayanya namun tetap sederhana, sehingga masih cocok untuk pemula. Cari tahu jenis driver tersebut mana yang cocok untuk kamu pergunakan atau coba rakit menjadi sebuah power amplifier yang baik.

Berikut beberapa jenis driver ampifier yang cocok untuk diprakktekan pemula

Driver OCL 150W

kit power ocl 150watt untuk subwoofer

Driver OCL 150W adalah rancangan driver amplifier sejuta umat untuk pemula. Driver ini sudah teruji puluhan tahun dengan tanpa kendala yang berarti, suara relatif baik, karakter rata-rata flat, dan tak mudah rusak tanpa sebab yang jelas/bisa dibilang tahan banting. Dan juga simple, tak perlu setting apa-apa sebelum di bunyikan.

Driver OCL 150W masuk dalam kelas driver Class A/B, atau class dalam audio amplifier yang merupakan perbaikan dari class driver sebelumya yaitu class A dan B. Hasilnya, suara tetap bagus tapi dengan disipasi/panas transistor yang lebih rendah. Driver OCL standard membutuhkan tegangan simetris 18-35V, sangat disarankan bagi pemula banget yang belum pernah merakit amplifier transistor dengan tegangan simetris dengan tegangan 35V .

Mengapa driver ocl 150W disebut jenis OCL? OCL artinya Ouput Capasitor Less artinya pada jalur output tidak menggunakan Capasitor sebagai kopling. Jadi output dari transistor daya/final langsung terhubung dengan loudspeaker.

Konfigurasi transistor final yang dipakai driver OCL 150W adalah Konfigurasi Common Collector Follower, yang pada ciri pokoknya adalah ouput keluar dari Emitor transistor final dan supply masuk ke colector dari ransistor final.

Driver OCL 140W

driver amplifier untuk pemula

Kit Driver OCL 140W juga merupakan piihan yang bagus untuk pemula selain driver OCL 150W. Jenis driver ini juga termasuk sejuta umat dan sudah beredar sejak lama sekali sampai sekarang masih eksis. Sebenarnya sama dengan driver OCL 150, hanya saja dibedakan dari konfigurasi transistor finalnya yaitu Common Emiter Follower yang merupakan kebalikan dari driver OCL 150W yaitu Common Collector Follower dimana Output keluar dari Collector dari Transistro final.

Driver OCL 140W adalah Common Emiter, lalu apa bedanya dg Common Collector pada OCL 150W? Common Emiter memiliki karakteristik impedansi input sedang, sedangkan pada Common Collector Impedansi input tinggi.

Jadi pada power OCL 140W, input tidak sepeka power OCL 150W. Namun karakter suara yang terdengar ditelinga tidak terlalu bisa dibedakan, namun audio dari OCL140W cenderung terdengar lebih halus. Dasar konfigurasi Common Colector adalah penguatan arus, dan input lebih peka makanya pada driver OCL 150W terdengar lebih kasar ditelinga.

Driver OCL 140 sama dengan OCL 150W, yaitu sama-sama tidak membutuhkan penyetelan arus bias atau lainnya dan bisa langsung colok power supply yang sesuai dan dibunyikan dengan speaker 2 atau 3-way biasa.

Driver SOCL 504

driver amplifier untuk pemula socl 504

SOCL 504 kependekan dari Super OCL 504, dengan penambahan kata Super mungkin maksudnya lebih tinggi dari OCL 150W biasa. Adalah driver amplifier jenis OCL yang ditingkatkan kemampuan arusnya, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan daya yang lebih besar. Driver SOCL 504 juga sangat populer akhir akhir ini untuk jenis driver class A/B berkapasitas sedang. Jika driver OCL 150W membutuhkan supply max 35VAC simetris, SOCL 504 mendukung supply hingga 45VAC jadi lebih besar kemampuannya.

Dengan kemampuan supply hingga 45V, membuat SOCL 504 mendukung untuk merakit sebuah driver dengan kemampua daya hingga 800W. Jadi dengan demikian kamu bisa membuat sound miniatur yang bagus dengan driver SOCL 504.

SOCL 504 memiliki krakter frekwensi sound Mid sehingga umumnya di pakai sebagai pendorong untuk speaker Mid-hi. Namun hal ini tak menutup kemungkinan juga untuk mendorong speaker 3-way yang umumnya untuk speaker audio rumahan, karena hasilnya juga cukup bagus audionya dan juga stabil.

Baca Juga :  Skema PCB SMPS Gacun Anti Drop Dengan Pisau Cutter

Berbeda degan kit driver OCL 150W dan 140W, driver SOCL 504 umumnya tidak boleh langsung dibunyikan pakai speaker sebelum  menyetel bias terlebih dahulu supaya arusnya sesuai sehingga aman bagi transistor final.

Jika kamu suka tantangan untuk belajar, kamu bisa beli driver yang tanpa final dan menambahkannya sendiri beberapa set transistor final sesuai kebutuhan. Berikut contoh rangkaian Transistor final untuk SOCL 504 dan lain-lain :

rangkaian transistor final

 

Driver SOCL 506

driver amplifier untuk pemula SOCL 6

Driver SOCL 506 sebenarnya sama saja dengan driver SOCL 504 hanya saja lebih ditingkatkan kapasitas supplynya hingga 60V sehingga memungkinkan untuk membangun sebuah driver  amplifier yang lebih besar lagi kapasitas keluaran dayanya. Dengan demikian SOCL 506 sangat cocok dipakai sebagai driver power amplifier sebagai pendorong speaker Low-Sub sound miniatur lapangan jika speaker Mid-hi nya menggunakan driver power amplifier SOCL 504. Hal ini juga karena SOCL 506 didesain dengan karakter Sub.

Kit driver SOCL 506 dipasaran tersedia pilihan TEF dan non TEF. Jika mau dipakai untuk miniatur sound lapangan, atau tersedia speaker dan trafo yang memadai maka bisa pilih TEF karena tentu lebih besar kapasitas daya outputnya daripada non-TEF. Jika kamu suka tantangan, kamu juga bisa beli driver yang tanpa final dan menambahkannya sendiri beberapa set transistor final sesuai kebutuhan.

Driver MRCD

 

Driver amplifier yang cocok untuk pemula MRCD

Driver MRCD merupakan driver pengembangan baru dari jenis OCL yang masih berada di class A/B juga. Driver MRCD memiliki seri-seri tertentu misalnya MRCD V1,V2, V3 dan. Itu hanya versi saja, yang V2 tentu versi yang lebih tinggi dari versi V1 dst. Driver ini memiliki konfigurasi penguatan TEF dan bisa menerima supply hingga 65V dan ini merupakan ciri driver untuk power amplifier lapangan.

Jadi jika kamu ingin merakit sebuah power amplifier lapangan konvensional kelas menengah, maka driver MRCD cocok sekali dipergunakan sebagai drivernya.

MRCD diklaim memiliki SPL yang tinggi sehingga memiliki karakteristik kick bass yang lebih nendang, dan tidak menghasilkan panas yang tinggi jadi cocok sekali untuk pemula yang pingin membangun power amplifier kelas medium untuk sound lapangan. Driver MRCD adalah jenis driver amplifier daya besar tapi lebih sederhana bahkan tanpa perlu setting bias sehingga bisa langsung colok supply saja.

Driver MRCD bisa dipakai khusus untuk Mid saja atau Low saja, tergantung jenisnya. Misalnya seri V2 eskimo berkarakter low sehingga cocok untuk mendorong speaker sub-woofer. Jika kamu ingin membeli driver jenis MRCD, sebaiknya baca spesifikasinya khususnya karakter audionya dan sesuaikan dengan kebutuhan.

Nah demikian beberapa jenis driver yang cocok untuk pemula yang ingin membangun sebuah power amplifier, dimana harus yang mudah dirakit, tidak rumit, komponennya banyak dijual, dan hasilnya juga bagus. Mungkin masih banyak lagi jenis driver yang cocok untuk pemula, yang pada intinya masih dalam class A/B. Kenapa class A/B? ini adalah jenis class driver power amplifier yang lebih sederhana(mudah dirakit, komponen banyak dijual) dan konvensional namun mampu menghasilkan kualitas audio yang memuaskan namun tidak harus menggunakan assesoris yang mahal-mahal. Kelemahan class A/B menurut admin relatif hanya boros daya listrik saja, ini beda dengan class H yang memiliki tap otomatis dan class D .

Lalu jenis driver yang tidak cocok untuk pemula kayak gimana? Misalnya Class H dan Class D. Misalnya Class H memiliki fitur tap otomatis dan menggunakan tegangan ganda yang voltasenya hingga 120V, sementara Class D adalah jenis driver Digital yang juga rumit terutama soal setingan frekwensi dan aplikasinya. Kedua driver itu harus ditangani secara benar dan berhati-hati dan memahami betul karakteristik dan frekwensi, jika ada kesalahan bisa berisiko tinggi kebakaran komponen dan hasil yang tidak optimal. Selain itu rangkaian lebih rumit dan kadang membutuhkan komponen yang kurang umum bagi pemula. Jadi driver class H atau Class D hanya cocok untuk professional, yang bisa kita coba mendalaminya nanti kalau sudah lulus dengan driver konvensional class A/B.

Leave a Reply