Fungsi Sensor-sensor Pada Sistem Bahan bakar Injeksi

Hampir semua pemain sepeda motor terbesar di Indonesia sekarang ini berlomba-lomba menciptakan tunggangan dengan efisiensi bahan bakar yang baik.Terciptanya teknologi EFI yang diperuntukkan bagi sistem suplay bahan bakar ini diklaim lebih irit bahan bakar ketimbang teknologi pendahulunya, karburator.Electronic Fuel Injection (EFI) menggunakan sistem yang diatur secara komputer oleh perangkat elektronik yang disebut ECU (Electronic Control Unit).ECU ini ibarat CPU pada komputer kita, dimana ia akan memproses permintaan dari sensor-sensor yang disebar pada bagian bagian mesin tertentu.
ECU akan mengolah data yang dikirim sensor-sensor yang sesuai dengan keadaan mesin, dimana pada saat mesin berputar idel, putaran tinggi, mesin saat masih dingin, mesin saat panas.ECU akan bertugas mengatur berapa banyak bahan bakar atau udara yang diperlukan mesin, kapan saatnya bagi pengapian untuk bekerja yang telah disesuaikan dengan keadaan mesin sesuai laporan dari sensor-sensor.

Bicara tentang sensor pada EFI, apa sajakah sensor sensor tersebut?,,,

Inilah dia beberapa sensor-sensor utama pada motor injeksi dan fungsinya:

Sensor IAT(Intake Air Temperature)

IAT sensor ini bertugas menyesuaikan rasio perubahan suhu pada intake, kemudian informasi akan diterima ECU dan jumlah bahan bakar akan dikirim sesuai dengan kondisi suhu mesin.IAT bekerja dengan cara mendeteksi suhu udara yang melewati throttle body dan mengubah suhu menjadi sinyal listrik yang dikirim ke ECU. Dengan adanya sensor IAT, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan akan selalu pada tingkat yang optimal.

Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure)

Sensor MAP bertugas untuk mendeteksi perubahan tekanan vakum di dalam intake manifold, kemudian perubahan tekanan tersebut akan diubah menjadi sinyal yang akan diterima ECU.Dari informasi ini, ECU kemudian menghitung jumlah aliran udara intake.Sensor MAP ini digunakan terutama untuk menghitung jumlah kiriman injeksi bahan bakar pada saat beban rendah.

Sensor TP (Throttle Position)

Sensor TP berguna untuk mendeteksi bukaan throttle, kemudian hasilnya akan dikirim ke ECU dalam bentuk sinyal listrik.Sensor TP bertugas memberikan informasi pada ECU untuk menghitung jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan pada kerja mesin saat beban tinggi.

Baca Juga :  TIPS MEMBELI SEPEDA MOTOR BEKAS


Sensor ECT(Engine Coolant Temperature)

Sensor ECT bertugas untuk mendeteksi keadaan suhu mesin, biasanya dipasang pada radiator untuk mesin berpendingin cairan.Dengan adanya sensor ECT, ECU akan mengirimkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan suhu mesin, sehingga lebih optimal.


Sensor CKP (Crankshaft Position)

Sensor CKP sensor dipasang untuk mendeteksi posisi crankshaft. Sinyal informasi yang dikirim sensor CKP ke ECU untuk ditentukan kapan waktu penyemprotan bahan bakar, berapa lama penyemprotan, menghentikan bahan bakar pada waktu deselerasi dan menentukan saat pengapian.

Sensor O2

Sensor O2 berguna untuk mendeteksi gas buang terhadap zat-zat beracun dan mendeteksi kondisi pembakaran mesin. Informasi mengenai berapa jumlah oksigen didalam gas buang akan dikirim ke ECU , dan selanjutnya ECU akan menaikkankan atau menurunkan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan sesuai dengan kondisi pembakaran.Dengan adanya sendor 02 ini, jumlah bahan bakar akan selalu dalam takaran/campuran yang optimal, hal ini akan menjadikan mesin lebih irit dan lebih rendah emisi.

Gangguan umum pada sensor-sensor EFI

Apakah sensor-sensor ini bisa rusak?, apa akibatnya?, dan bagaimana cara mengetahuinya?
Namanya saja piranti buatan manusia, tentu saja bisa mengalalami kegagalan kerja atau rusak.Akibatnya tentu bisa bermacam-macam tergantung sensor apa yang mengalami gangguan.Misalnya jika yang bermasalah adalah sensor TP, maka mesin akan menjadi tidak responsif, atau jika yang gagal adalah sensor CKP dan ECT maka mesin akan susah distarter atau dihidupkan.
Gangguan pada Sensor dapat diketahui dengan melihat kedipan pada lampu check engine pada panel indikator.Kedipan pada check engine ini berbeda tergantung dari sensor apa yang mengalami gangguan.Namun untuk mengetahui sensor apa yang mengalami kegagalan, hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat pendiagnosa (diagnostic tool).Beberapa penyebab kenapa sensor sensor pada sistem injeksi bermasalah, yaitu:Tegangan listrik yang menghidupkan sensor dan ECU tidak sesuai, kotornya sambungan-sambungan/socket kelistrikan pada sistem ECU, konsleting pada sirkuit ECU atau karena adanya kerusakan pada peralatan elektronik ECU.

Demikian secara singkat mengenai fungsi dan cara kerja sensor-sensor pada sistem EFI, dan beberapa hal yang bisa menggangu kerja sensor.

2 Comments

  1. Aghi Cungkring Maret 19, 2013
    • Supri Adi Maret 20, 2013

Leave a Reply