Ada beberapa jenis UPS yang memiliki topologi rangkaian yang berbeda dipasaran. Tapi meskipun berbeda, berbagai jenis UPS ini bisa memiliki beberapa blok rangkaian yang sama; yaitu sama-sama seperti memiliki inverter, baterai charger, rectifier, dan transfer switch. Dan hal yang membedakan adalah termasuk kapasitas daya dan beberapa fitur tambahan seperti stabilizer tegangan, surge surpreser(anti petir/lonjakan tegangan), dan monitor untuk mengetahui status.
Satu blok rangkaian UPS dimuat dalam satu papan sirkuit yang disebut sebagai mainboard, yang didalamnya ada beberapa blok yang namnya rectifier/regulator, inverter, charger, stabilizer, komparator dan rangkaian untuk fitur tambahan.
Jika ada kerusakan pada salah satu blok rangkaian akan menunjukkan gejala kerusakan tertentu yang khas, dan ini bisa kita jadikan acuan untuk mendeteksi dan memperbaiki kerusakan pada UPS.
Baca juga :
- UPS Offline, UPS Online, dan UPS Line Interactife, Perbedaan Dan Cara Kerjanya
- Cara memperbaiki UPS Rusak Mati Total
Berikut Gejala Kerusakan Umum UPS dan Sumber Penyebabnya
Gambar: Blok rangkaian UPS Offline
1. Jenis kerusakan: UPS mati total
Kemungkinan besar kerusakan ada pada blok regulator, dimana yang mereproduksi tegangan listrik AC menjadi DC untuk menghidupkan semua blok yang ada di mainboard UPS. Jadi jika blog regulator rusak, maka UPS akan mati total baik tidak bisa backup atau tidak bisa menghidupkan komputer meskipun ada tegangan listrik utama dari Jala jala/PLN saat dicolokkan.
2. Jenis kerusakan: UPS tidak bisa backup, ketika listrik mati komputer juga ikut mati.
Ini adalah masalah paling umum UPS, dan seringkali disebabkan oleh kerusakan baterai karena sudah tidak lagi bisa menyimpan tegangan. Gejala khas kerusakan baterai lainnya termasuk :
- Pada saat listrik padam, komputer tidak lama kemudian ikut mati. Tegangan backup tidak berjalan lama seperti biasanya.
- UPS tidak mau bekerja, meskipun listrik PLN ada dan tegangan normal.
Jika umur UPS sudah 2 tahun misalnya, maka kemungkinan besar menang baterainya sudah soak.
Pada saat listrik mati komputer juga ikut mati bukan satu-satunya gejala kerusakan akibat baterai, tapi bisa juga disebabkan oleh blok detector yang tidak bisa mendeteksi listrik utama ketika padam sehingga inverter tidak aktif yang akibatnya komputer juga ikut mati.
Untuk memastikannya, coba periksa baterai apakah masih bagus kalau perlu dicoba pakai baterai lain yang masih OK. Jika UPS masih saja tidak bisa memberikan tegangan backup maka ada kemungkinan kerusakan pada blok detector atau bagian transfer switch yang bisa berupa relay atau SCR tergantung jenis pensaklarannya.
3. jenis kerusakan: Baterai baru diganti(normal 100%), tapi UPS tidak bisa backup saat listrik padam
Pada saat listrik padam UPS tidak bisa mengeluarkan tegangan backup padahal baterai masih baru, maka kemungkinan pertama adalah adanya masalah pada blok inverter – ini adalah gejala khas kerusakan blok inverter. Kerja inverter adalah menaikkan tegangan DC baterai menjadi AC 220v agar bisa menyalakan beban seperti komputer. Inverter ini baru akan bekerja secara otomatis ketika komparator mendeteksi tidak ada daya utama masuk atau listrik padam.
Baca juga :
- Jenis Kabel dan Konektor pada power supply komputer
- Penyebab Keyboard Laptop Error Dan Cara Memperbaikinya
Kemungkinan kedua ada kerusakan pada blok charger, sehingga baterai tidak mendapatkan pengisian sehingga tidak mampu menyalakan inverter yang pada akhirnya UPS tidak sanggup mensuplai tegangan backup. Namun ciri khas lain yang bisa memastikan kerusakan pada blok charger adalah ketika pada awalnya baterai baru diganti, UPS masih bisa backup tapi pada akhirnya UPS tidak bisa backup sama sekali.
Kesimpulan :
- Ketika baru saja baterai diganti, tapi pada saat itu juga UPS sudah tidak bisa memberikan tegangan backup ketika tidak dicolokkan ke listrik PLN kemungkinan besar kerusakan pada blok inverter.
- Ketika baterai baru saja diganti, UPS bisa memberikan tegangan backup pada saat listrik tidak dicolokkan, tapi kemudian tidak bisa lagi dan ketika baterai dicek, arusnya ternyata kosong. Bisa dipastikan ada masalah pada blok charger.
4. Jenis kerusakan: Baterai cepat soak
Jika baterai cepat rusak, misalnya baru beberapa bulan diganti sudah rusak lagi kemungkinan ada masalah pada blok charger, dimana yang menyebabkan pengisian berjalan terus sehingga baterai overheat yang pada akhirnya rusak lebih cepat dari biasanya.
5. Jensi kerusakan: Alarm UPS Berbunyi terus, padahal tegangan listrik PLN ada dan sudah dicolokkan, UPS hidup
Bunyi beep adalah indikator ketika listrik padam, jadi ketika listrik ada tapi bunyi kemungkinan blok detector rusak sehingga tidak bisa mendeteksi input tegangan AC .
6. Jenis kerusakan: Tidak bisa menghidupkan beberapa perangkat, padahal sebelumnya bisa.
Ini adalah gejala umum penurunan arus pada baterai, dengan kata lain baterai sudah tidak optimal lagi sehingga arus dari inverter tidak kuat menyalakan beberapa perangkat lain. Tetapi ada kemungkinan masalah pada blok inverter, jadi pastikan baterai dalam keadaan baik terlebih dahulu sebelum mengarah pada blok inverter.
Demikian beberapa hal tentang gejala dan kerusakan umum pada UPS yang penting untuk kita kenali, agar kita bisa mendiagnosa penyebab dengan tepat sehingga UPS lebih mudah untuk diperbaiki.
Artikel di Update pada Juli 24, 2019 1:19 pm