JIka Anda baru mengenal dan tertarik dengan dunia audio DIY(rakitan), saya ucapkan Selamat datang didunia Penderitaan! maksudnya penderitaan bagi dompet Anda. Cita-cita Anda tentang memanjakan telinga takkan pernah Anda temukan, justru beragam cekcok tentang anggaran belanja rumah tangga yang tersunat untuk membeli berbagai komponen mahal yang sebenarnya Anda tidak tahu untuk apa itu harus Anda beli. Tragisnya lagi, Anda tak tahu cara kapan harus berhenti dan seperti apa nilai kepuasan telinga yang Anda maksud.
Siapa bilang merakit sendiri audio bisa menemukan kepuasan telinga dengan budget yang minimal? Hoax itu. tak semudah itu. Ini dunia rakit merakit audio penuh dengan trial error, semakin banyak trial semakin menguras dompet, semakin banyak error maka akan semakin melipatgandakannya.
Tentu siapapun tak ingin menderita dalam hidupnya gara-gara tak pernah menemukan settingan audio yang pas, maka untuk itu Anda harus mengenali tujuan Anda. Tapi perlu dipahami juga bahwa rakit-merakit bukan berarti kita pasti bangkrut. Anda butuh banyak-banyak kontemplasi supaya Anda bisa menghemat, banyak dana dan waktu yang pada akhirnya perbelanjaan komponen Anda menjadi terarah.
Supaya Anda bisa menemukan setelan audio yang pas, tidak buang banyak waktu dan budget maka Anda mungkin butuh beberapa perenungan.
Kenali genre musik Anda
Audio tak terlepas dari musik, jadi siapa hobi audio pasti hobi musik. Sedangkan musik terdiri dari banyak genre, jadi pertama kenali apa genre musik kesukaan Anda. Setiap jenis musik bisa memiliki cara permainan dan jenis alat musik yang berbeda. Contoh gampang, settingan audio untuk penggemar dangdut akan berbeda dengan settingan penggemar musik tekno. Warna musik secara otomatis akan mengkotakkan selera seseorang untuk beberapa karakter audio : Bass lovers – Bright Lovers – balance lovers, all arround lovers dll. Dangdut cenderung balance lovers sedangkan tekno cenderung bass lovers. Karena warna musik selera Anda akan menentukan setingan audio yang pada akhirnya secara tak langsung mempengaruhi perangkat audio yang Anda butuhkan. Apakah nanti anda butuh midrange atau tidak? apakah anda butuh subwoofer atau tidak?. Renungkanlah sekarang.
Untuk keperluan seperti apa Audio yang Anda rakit?
Tak mungkin Anda akan mendengarkan alunan suara musik didalam rumah dengan perangkat audio berkekuatan 800W rms apalagi 1500W rms. Apakah anda ingin menggetarkan kaca dan merontokkan genteng? jika iya Anda tak butuh audio untuk melakukannya, tapi Anda hanya butuh begho atau buldozer hehehe.
Audio untuk keperluan untuk rental sound system, latihan band, latihan orkes, untuk latihan organ tunggal, atau untuk kontes juga tentu berbeda dalam banyak hal. Pikirkanlah.
Omong-omong, jika Anda menginginkan perangkat audio performance atau yang lebih familier bahasanya yaitu sound system untuk rental mungkin Anda butuh baca artikel yang ini => Syarat Sound System Performance Lapangan/ Audio-pro Yang Baik
Pak saya ingin menang kontes!
Dalam sebuah kontes tentu ada juri dan kriteria penilaian dan ada standar musiknya. Lalu apa yang dinilai?, kerasnya, kualitas audio, atau ketahanan. Jika yang dinilai dari suatu kontes audio adalah semuanya termasuk kerasnya, maka tentu saja tak ada jalan lain kecuali menjadi lebih baik dalam segala hal dari seluruh kontestan untuk bisa menang.
Dalam kontes apapun, orang tak akan pernah puas sebelum meraih tropi kejuaraan, benarkan?. Nah inilah sumber petaka keuangan itu berawal jika Anda hanya mencari kepuasan pribadi saja, kecuali urusan finansial bukanlah masalah bagi Anda. Menjadi peserta kontes akan masuk akal dilakukan jika ada target lain misalnya strategi pemasaran, untuk membranding diri sendiri/produk untuk mencari pasar/keutungan lain. Misalnya Anda sedang membranding jualan Anda, keahlian Anda, dll.
Oke apapapun itu, keahlian dan manajemen yang baik akan sangat menentukan hasil serta mencapai efektifitas dalam penggunaan dana anggaran.
Berkenalan dengan berbagai setup audio yang bisa memuaskan Anda
Ini adalah proses perenungan yang sulit. Tak semua yang mahal pasti akan memuaskan selera Anda. Untuk itulah perkaya wawasan audio Anda, cari referensi dan review sebanyak-banyaknya baik dari rekan atau forum-forum atau Group FB. Namun jangan mudah terpengaruh oleh hal yang banyak digemborkan sebagai trending dan “kekinian”, tapi lakukanlah perbandingan dan tentukan mana yang memang nyata akan Anda butuhkan atau sukai.
Jangan karena si A menyukai Bass Axpander atau DLMS merk terbaru lantas Anda membelinya, padahal faktanya tak jauh beda outputnya dengan Audio processing atau bass expander yang sudah Anda miliki sekarang. Jangan terpengaruh mengganti final sanken yang sudah terpasang pada amplifier Anda, padahal Anda tak tahu seperti apa kapasitas trafo yang Anda pakai. It just buang-buang duit percayalah!!.
Renungkanlah, dan luangkan untuk membaca sedikit teori teknisnya sebelum melakukan modifikasi.
Tentukan seberapa jauh Anda ingin berkutat di dunia DIY audio
Meskipun sepele, ini akan membuat Anda lebih terarah. Ingin Seberapa jauh sih Anda? apakah ingin menjadi sound engineering, apakah Anda ingin menjadi teknisi Audio, atau hanya sekedar menginginkan audio dengan harga murah dengan cara merakit sendiri? Tentu langkah-langkah yang perlu Anda lakukan akan berbeda-beda, butuh fokus dan disiplin yang berbeda – termasuk budget bahkan umurmu 😀 .
Sesuaikan budget
Dalam dunia hobies audio tidak ada batasan berapa budget yang harus dikeluarkan. Tapi karena kemampuan setiap orang berbeda soal kemampuan finansialnya, maka setiap penghobi harus bisa menghitung antar kebutuhan dan perkiraan dana supaya tidak tekor namun hasil yang didapat memuaskan. Karena kalau tidak dimanajemen dengan baik, berapapun dana bisa menguap apalagi jika tanpa arah yang jelas.
Misalnya Anda ingin melakukan upgrade audio Anda, lakukan itu manakala memang ada dana sisa atau sedang ketiban rejeki, bukannya memaksa dengan cara menyunat anggaran belanja sang istri – bisa bahaya. Tak perlu Anda memaksakan diri karena dalam dunia audio dan audio rakitan, karena selain butuh ilmu yang cukup juga butuh kesabaran tinggi dan manajemen yang cerdas.
Semoga sedikit wawasan dari pergaulan saya dengan pakar-pakar audio diseluruh kecamatan dimana tempat saya tinggal ini bisa bermanfaat. Marilah merenung dan berfikir jauh mendahului hobby kita, agar ekonomi kita berkah selamat dunia akhirat. Amin.
Artikel di Update pada Agustus 16, 2020 12:17 pm
View Comments (9)
Asli ngena banget pas awal pembukaan artikel mas supri,ampe di cemberutin berhari hari ama nini.. trims atas saran & motipasinya mas supri,benar bgt kita ga bakalan menemukan yg namanya kepuasan,sudah ini terpenuhi pasti ingin lagi yg lebih.
haha krn itu seringkali fakta :D
Bener mas kata kata mas, apalagi buatkita yang udah rumah tangga. Saya aja kadang kadang bohongi istri masalah harga mainan audio saya, daripada perang mas Pinginya otak atik terus ganti ini ganti itu gak ada habisnya.
Mas Supri,
Saya setuju dengan ulasan diatas, memang tidak akan ada kepuasan untuk itu, harus kita sendiri yang membatasinya.
Bolehkah diberi arahan untuk menentukan sound system diruangan karaoke keluarga ukuran 4M x 5M, berapa Watt speaker yang harus dipasang dengan impedance berapa ya, terimakasih
300Watt sudah cukup keras
Waw ...... Ini namanya pencerahan, memang benar saya sendiri bingung mau pilih yg mana. Ada kalanya ingin seperti mereka yg sedang lomba sound balap, tp itu tidak mungkin. Karena butuh dana ratusan jt.
Tp waktu aku dengar musik saat didalam mobil teman , rasanya sudah cukup pas ditelinga. ...
JD tak perlu lg berencana beli speaker full range.
Terimakasih mas Supri
Itu! Kata Mario teguh. hehe
Terimakasih kembali telah sambang diwebsite alakadarnya ini. Salam!
Dari beberapa artikel mas Supri yang sudah saya baca, artikel ini saya rasa paling berbobot. Semua artikel yang saya baca disusun dengan sangat sistematis, dengan bahasa yang mudah dipahami. Teruslah berkarya dan berbagi ilmu.
Terimakasih banyak sudah meninggalkan jejak di blog yang sangat sederhana ini. Semua artikel saya buat dengan sebaik mungkin dg harapan semoga tdk susah dipahami oleh siapapun, tua maupun muda, cewek maupun cowok, hehe.. Salam!