Tentu kita sudah tahu bahwa aki basah adalah teknologi lama, dan aki kering atau bahasa ilmiahnya Maintenance Free Battery adalah teknologi terbaru yang mungkin akan menggantikannya. Teknologi diciptakan untuk memudahkan, dengan aki kering maka user akan termudahkan dengan tidak perlu lagi mengecek aki kemudian menambahkan cairan ketika sudah mendekati garis low supaya tidak rusak. Namun pada kenyataannya, masih begitu banyak orang yang masih saja memilih aki basah untuk mobilnya sehingga pabriknya masih terus berporduksi. Kenapa bisa demikian? bukankah aki kering lebih menghemat perhatian dan biaya perawatan?.
Selalu ada kekurangan dan kelebihan termasuk kedua jenis batery mobil ini sehingga orang secara pertimbangan lebih memilih satu diantara keduannya.
Berikut Kelebihan dan Kekurangan Aki Basah Vs Aki kering, mana yang terbaik?
Kemudahan Perawatan
Kelebihan dari aki kering terutama sifatnya yang juga menjadi namanya yaitu MF Battery atau Maintenance Free Battery artinya aki bebas perawatan. Jadi Anda tek perlu untuk memeriksanya secara fisik. Kebalikannya adalah yang menjadi kekurangan dari aki basah, dimana harus rajin mengecek untuk menjaga ketinggian cairan elektrolitnya, jika sampai lalai aki basah bisa langsung rusak meskipun masih baru kemaren beli.
Jadi soal perawatan, aki kering adalah yang paling bagus diatas aki basah – serta bebas risiko terkena tumpahan air aki yang gatal jika kena kulit dan tak perlu buka-buka kap mobil hanya untuk melihat aki.
Sifat Elektrolit dan Dampaknya
Kelebihan kedua dari aki kering adalah; dia tidak menggunakan cairan, melainkan menggunakanb zat elektrolit yang berbentuk gel sehingga tak bisa tumpah. Jadi jika mobil Anda sering melalui jalan rusak berlubang atau terjal yang bisa menyebabkan cairan aki basah tumpah itu tak terjadi pada baterai kering.
Jika Anda pakai aki kering, maka ruang tempat aki akan selalu bersih tanpa karat, serta tak terjadi masalah baut pengikat kutub aki yang longgar gara-gara korosi oleh zat asam pada aki basah. Longgarnya ikatan baut kutub aki yang menuju ke peralatan elektrik mobil akan mengurangi efektifitas kerjanyanya serta bisa menyebabkan kerusakannya – bahkan kerusakan sistem elektrik mobil.
Kebalikannya, air aki pada aki basah bisa tumpah jika ada guncangan yang tumpahannya bisa menyebabkan korosi jika mengenai logam, bahkan kutub dari aki itu sendiri – sehingga itulah mengapa pada mobil yang pakai aki basah selalu ada karatan pada bagian logam mobil yang berada disekitar aki.
Karena gel pada aki kering tak bisa tumpah, maka masalah kehabisan strom pada aki basah gara-gara cairan tumpah, atau korosi pada logam sekitar aki, longgarnya baut pengikat tak terjadi pada aki kering.
Daya tahan
Selama cairan elektrolitnya masih cukup dan elemen didalam tidak terbakar/rusak, maka aki basah tak akan mengalami kerusakan akibat drop tegangan oleh penggunaan yang berlebihan atau kurangnya pengisian. Ketika aki basah drop oleh penggunaan berlebihan tanpa/kurang pengisian, maka setelah aki basah dicharger ulang akan bisa menjadi normal lagi seperti sebelumnya.
Berbeda dengan aki kering, jika sudah drop biasanya aki akan langsung rusak dan user harus beli lagi dengan yang baru terutama jika umurnya sudah lanjut. Banyak orang lebih memilih menggunakan aki basah untuk mobil yang butuh tenaga motor strater yang besar misalnya mobil bermesin diesel. Disamping itu, mobil diesel pada kondisi tertentu terkadang lebih sulit dihidupkan sehingga butuh lebih banyak menggunakan aki untuk starter. Inilah kelebihan aki basah yang lebih kuat, tak mudah rusak gara-gara kehabisan strom oleh penggunaan yang agak berlebihan.
Ketahanan terhadap suhu tinggi
Aki basah juga lebih awet dari sisi tahan panasnya, sementara aki kering masih kebalikannya. Ruang mesin selalu panas, tapi justru aki kering tak tahan panas, maka disinilah kelebihan akan menjadi milik aki basah.
Kesimpulan :
- Mana yang lebih awet, aki basah atau aki kering? Dari rincian penjelasan kelebihan dan kekurangan aki basah dan aki kering diatas, maka awet atau tidak semua masih kembali kepada bagaimana perlakuan penggunanya. Jika digunakan sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan, maka aki kering hanya akan rusak pada waktu yang sudah ditentukan oleh pabrik atau “Calendar Life”. Aki basah juga demikian, ketika penggunanya lalai melakukan perawatan maka aki basah akan terbakar dan drop tak bisa di recharge kembali meskipun masih belum masuk batas usianya.
- Mana yang lebih kuat arusnya? semua aki sudah memiliki spesifikasi yaitu arus yang 35 atau 45 ampere untuk mobil kecil dan medium, serta sudah ada batasan umur atau calendar life. Jika ini diperhatikan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan mobil, maka keduanya akan sama-sama baiknya untuk Anda pakai.
- Saya pilih yang mana? Tentu saja semuanya kembali lagi kepada masalah “kebutuhan”. Jika Anda tak mau ribet urus perawatan aki, maka aki kering adalah solusinya Anda – dengan catatan tetap memperhatikan spesifikasi mesin kendaraan dan kesesuaian dalam penggunaannya. Jika Anda tak mempermasalahkan perawatan dan rajin bersih-bersih mobil sendiri, maka aki basah adalah solusi yang bagus karena aki basah bisa lebih awet dengan perawatan yang benar.
Kalau saya pribadi lebih memilih aki basah untuk mobil, dan aki kering untuk sepeda motor. Alasan saya, posisi aki mobil lebih mudah untuk dijangkau sehingga gampang soal perawatannya. Kalau aki motor menurut saya sangat sulit untuk dirawat karena letaknya yang sangat sulit untuk dijangkau; jadi bagi saya untuk motor saya merasa lebih cocok pakai aki kering sajalah – lagian motor itukan masih bisa distart manual dan bisa hidup tanpa aki. Jadi intinya mari kita membeli aki yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan saja sehingga tidak sampai menjadi sesuatu yang merepotkan nantinya.
Artikel di Update pada Juli 16, 2018 1:39 pm