Ada beberapa Class/klasifikasi Driver Power Amplifier yang paling sering digunakan Orang untuk Sound system kelas lapangan(outdoor) maupun rumahan(indoor). Meskipun teknologi driver amplifier sudah dibuat dari class A sampai Class T, namun yang sering dibicarakan orang adalah Power Class A, B, H, A/B dan Class D; hal ini mengingat karena class lainnya memiliki desain yang lebih rumit serta membutuhkan biaya yang lebih mahal walaupun sebenarnya memiliki efisiensi yang lebih baik.
Nah, berbicara driver yang paling banyak dibicarakan dan digunakan saat ini, ada 2 Class yang paling menonjol saat ini yaitu Driver Class A/B dan Driver Class D.
Baca juga : Mengenal Perbedaan Kelas atau Class dalam Driver Power Amplifier
Tabel konten
Apa kelebihan dan kekurangan Driver Power Class D serta perbedaannya dengan Power Class A/B?
Power Class A/B
Pertama kita bahas dulu apa dan siapa Driver Class A/B ini. Driver class A/B adalah perpaduan dari driver yang ditemukan sebelumnya yaitu Class A dan Class B. Driver Class A diakui memiliki kualitas suara yang lebih detail dan jernih, namun memiliki kekurangan lebih cepat panas sehingga kurang cocok untuk power amplifier berdaya besar. Sementara itu Driver class B memiliki konfigurasi push pull, dimana yang lebih efisien dan lebih dingin daripada Class A; namun ini harus dibayar dengan cacat crosover yang cukup signifikan. Dengan demikian class A/B adalah perpaduan dari keduanya, yang pada intinya class A/B seefisien dan sedingin class B dan cacat crosover lebih kecil dari Class A/B.
Dengan demikian, Driver Class A/B cocok untuk digunakan untuk power yang berdaya besar skala lapangan, serta sangat baik juga untuk power amplifier berdaya menengah skala indoor. Sebagai contoh desain Power OCL 150Watt yang bisa disebut sebagai driver Amplifier sejuta umat.
Driver Amplifier Class D
Class D dari sisi desain dan cara kerja sangat berbeda dengan Class A, B. atau class A/B. Secara umum Class D bekerja berdasarkan metode pensaklaran elektronik(switching) dan bukan merupakan perangkat linier seperti halnya class A atau B. Power Class D biasanya menggunakan transistor, MOSFET. Sinyal analog yang akan diperkuat adalah deretan pulsa amplitudo konstan, sehingga rangkaian secara aktif beralih dengan cepat bolak-balik antara keadaan konduktif dan nonkonduktif. Sinyal analog yang akan diperkuat ini dikonversi lebih dulu menjadi sederetan pulsa dengan metode PWM atau metode lainnya sebelum dimasukkan ke amplifier. Setelah amplifikasi, pulsa output dapat dikonversi kembali menjadi sinyal analog dengan melewati Low Pass Filter yang terdiri dari induktor dan kapasitor.
Perbedaan Driver Class A/B ddengan Class D: Secara mendasar saja, perbedaan kedua Class driver amplifier ini adalah: Class A/B sinyal yang akan langsung dikuatkan dalam bentuk sinyal asli, sementara Class D signal analog dicacah dulu lalu dikuatkan, dan signal akan dikembalikan lagi menjadi sinyal suara pada tingkat akhir penguatan dengan rangkaian L-C filter.
Kelebihan dan kekurangan Power Class D
Kelbihan Class D jika dibandingkan dengan driver analog lainnya terutama “efisiensi”, dimana supply yang disalurkan secara keseluruhan masuk ke beban tanpa terbuang melalui panas. Secara teori dikatakan, Class D bisa mencapai efisiensi hingga 100% sementara class A/B maksimal bisa 75%. Jadi pada intinya Class D lebih irit daya daripada class A/B. Misalnya saja Power Class A/B membutuhkan arus 20 Ampere untuk memperoleh daya maksimal yang dibutuhkan untuk speaker 500 watt, maka Class D cukup 10 Ampere saja.
Dengan efisiensinya yang tinggi, perangkat power Class D bisa didesain lebih kecil ringan dengan menggunakan Power supply SMPS namun dengan kemampuan yang setara dengan power class AB yang desain perangkatnya secara umum besar dan berat. Dan tentu saja biaya yang anda butuhkan untuk merakit Power Class D lebih sedikit daripada jika anda merakit power class A/B dengan kapasitas yang sama dimana cukup hanya menggunakan 2 buah Mosfet. Kelebihan utama Class D lainnya adalah lebih awet dan tahan lama karena tidak menghasilkan panas yang tinggi seperti halnya kelas linier seperti A/B.
Kekurangan.
Tak ada gading yang tak retak. Meskipun class D menang di Efisiensi, namun tidak dengan kualitas suara. Walau bagaimanapun kelas driver linier seperti A/B lebih baik dalam hal kualitas audio, lebih jernih sehingga memungkinkan untuk di berikan hi pass filter; sementara pada class D tidak cukup memungkinkan untuk ini.
Kesimpulan
Karena class A/B memungkinkan untuk hi pas filter, maka class A/B sangat cocok untuk audio rumahan pada umumnya dimana bisa berhasil dengan baik walaupun menggunakan hanya pasive crossover. Pada penggunaan outdoor, power class A/B juga cocok sebagai Low high, Low mid, atau sub bass.
Berbeda dengan class D, karena hi pass filter tidak memungkinkan maka class D hanya baik untuk driver subwoofer. Hal ini juga didukung oleh karakternya yang efisien daya, dimana sub-woofer selalu membutuhkan daya dorong yang lebih besar, justru class D lebih cocok untuk sub daripada driver class A/B.
Kalau menurut saya, tidak ada yang lebih baik atau buruk. Semua bisa saling melengkapi ketika di pergunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk Outdor, karena kualitas kejernihannya dan memungkinkan hi pass fillter, maka class A/B bisa saya pergunakan sebagai pendorong speaker Mid atau Hi, sementara Class D akan saya pergunakan sebagai pendorong speaker sub-bas seperti halnya planar horn.
Mlm min…. slm knal
sya mu ttanya power ashley audio-28 clas d kok tiba2 mati total kira2 knapa ya…
trima ksih ats jwbannya….
Kalau buat masjid, cocok type apa ya?
Class AB, karena bagus mulai dari low, mid dan hi
Saya punya pcb class d900 , rencana buat sub , enaknya pakai mosfet yg seri berapa y mas…??
Maaf tak bisa jawab kalau ini. Blm pernah coba-coba . Yang baik adalah selalu yang ori, dan sesuai dengan desainnya
Selamat pagi mas, saya mo tanya speaker aktif saya polytron pas 79 XBR mati total dan saya ingin menyambungkan dengan power class D yang banyak di jual online ukurannya 2x50w+1x100w.mohon pencerahannya
ya bisa saja tapi soal kualitas suara classD dipasaran itu saya tdk tahu. Ya coba aja dah 😀
Gan….saya pingin buat subwoofer dengan speaker 12 inch 400-500 watt,minta sarannya untuk power yg seimbang dengan speaker serta berapa amper trafonya.
Power yang seimbang , daya maksimal 500W sesuai batas kemampuan speakernya. Masalah amper / tegangan trafo terhadap daya ada rumusnya, P=V.i baca caranya disini ==> Cara Menghitung Kemampuan Trafo Terhadap Watt Power Amplifier
Mas .. saya pake ampli class d stereo pabrikan copotan dari tipe/merk yamaha dzr 315. Saya pake speaker 10″.200w x 4bh. Kendalanya kok kenapa panas . Ada apakah ya mas? Tks
Coba cek impedansi speaker total, apakah sesuai dg yang di anjurkan powernya.
Mas mau tanya, driver kelas D d suplai travo 10amper 55vol, itu klu d kasih final sanken membutuhkan berapa set sanken,,,
Salam kenal mas, mohon d jawab ya mas
Pemula btuh banyak belajar
Bukannya class D pakai mosfet?.. Class d Itu sudah tak perlu diotak atik lagi, hanya tinggal nurut berapa tegangan dan arus yang diperlukan.
Malam gan mau tanya2 nih
Saya punya kit tpa 3116d2 di output ke speaker keluar arus dc, apakah ada kerusakan pada kit tersebut mohon pencerahanya
Untuk jenis power OCL, ada tapi toleransi harusnya sekecil kecilnya. 20mV masih oke saja tapi itu titik yg maksimal, karena susah mencapai mendekati 0. Itu yg namanya DCO/DC Offset.
Jika lebih dari 20mV bisa jadi ada yang kurang pas pada setingan bias yg menyeting tr diferential. Jika lebih besar lagi yaitu misalnya 1V keatas mungkin ada kerusakan, maka tak boleh dipaksa dibunyikan bisa kebakar speakernya
Siang Mas…Saya baru membeli Amplifier Class D TPA3116 2.1 yang rencananya mau saya aplikasikan pada mobil dengan driver utama Head Unit mobil tersebut. Tegangan 12-24v sebaiknya ada tambahan step up atau cukup melalui tegangan cigarette di mobil / aki langsung ? Sedangkan untuk output speaker hanya output subwoofer saja yang saya gunakan. Maksimal ukuran subwoofer berapa inch yang sekiranya enak didengar pada modul amplifier class d ini mas. Terima kasih salam sukses.
Saya tidak tahu tipe power class D tersebut, tetapi jika disebutkan teganmgan 12-24 berarti bisa langsung menggunakan colokan sigaret itu. Subwoofer semakin besar semakin baik, untuk mobil 12 inch sudah keras, tapi tergantung berapa kemampuan powernya juga. Misalnya powernya 300W, maka speaker minimal 300 watt juga. Watt speaker (power handling) tidak boleh kurang dari kemampuan daya maksimal power supaya aman.
maaf ijin bertanya, saya punya monoblock sony gtr3301d, sudah hangusin sub 12 sony nw1201 dan embassy 12″ juga, dari 2 speaker tersebut pemakaian blm sebulan dan hangus,.. sekarang mau pasang sub di monoblock nya takut hangus lagi,
kira2 apa masalahnya ya bisa hangus terus dalam waktu yg relatif singkat,..?
terimakasih
Monoblock itu ouptutnya tinggi bisa ratusan watt, bisa jadi watt speakernya kekecilan. Cek speakernya apakah wattnya sesuai dengan output daya monoblock? Misalnya ouput monoblocknya 600W, maka speakernya tidak boleh kurang dari 600W.
Bisa pakai speaker subwoofer lebih dari 1, tapi harus benar dalam menyesuaikan impedansinya , baca panduan merangkai speaker audio mobil ==> Cara Mengatur Impedansi Speaker Subwoofer Pada Audio Mobil
Mas supri,kit class d saya klo digabungkan(stereo) koq keluar suara ngiing,padahal kalo dipake mono ,suaranya bersih,gmn kira2 solusinya mas.trims
salam kenal, mas Supri…
saya pemula utk hal audio, tp hobi banget…
saya punya Amp tipe D, yaitu “TDA8954 HiFi 210W*2 High Power Digital Amplifier Dual Channel Audio”, rencana akan saya aliri dari SMPS 200W (8A-24V simetris), kira2 butuh Speaker brp Watt, Ohm, dan Inchi ? agar menghasilkan tenaga maksimal.
Terimakasih byk sebelum n sesudahnya…
satu lagi, mas…
Kit TDA8954 saya tsb, tertulis butuh tegangan input 24 Volt “AC-CT-AC”
sedangkan saya punya Kit SMPS dengan output “+24 CT -24”, itu kan DC ya?
Apakah tetap bisa digunakan, atau perlu ada yg dilepas dulu bagian regulatornya? Masalahnya terlalu ribet kalau harus melepasnya krn PCB dobel sisi
Tinggal digabung saja tegangan DC ouput sama elco besar(ouput tegangan) yg didalam kit TDA
10 -12 inch, 250W, bisa 4-8ohm
Maaf gan mau nanya saya kebetulan punya PA samson xp510i, kendalanya di power supply tegangan yang 35 v nya naik menjadi 55 v alhasil gosong ic power ampli nya,sudah diutak atik ganti ic psu nya juga masih error, kira” bagian mananya gan yang harus diperbaiki 😁
Fokus betulin PSUnya sehingga stabil kembali. Cek psu dimulai dari output teg AC dari trafo sampai ouput DC. Bisa jadi trafonya konslet, atau IC/zener/transistor bagian regultor ada yang jebol(jika pakai regulator).
Buat master power kelas d.
Aq baru beli kit power kelas d 1000w merek DTK. Semua jalur kelistrikan sudah betul semua, setelah dihidupkan, travo bergetar dan bunyi dengung, tp lampu power hidup.. kira kira apa penyebabnya ya gan….. mohon bantuanya para master
Ngaak masalah asalkan travonya tidak overheat dan powernya normal. Mungkin dikualitas travo yg kurang
Mas nanya nih. Jadi class D gak bisa tambahin crossover pasif? Kalo pake, efeknya apa?
Untuk apa crossover passive, kan dipakai untuk subwoofer. Ya tetap pakai crossover, tapi crossover actif/low pass filter
Kit class d jika tidak menggunakan smps (trafo) apakah kitnya aman?
Apa iya kit class d itu jika dihidupkan output perlu dikasih beban/speaker biar ic tidak rusak/mati? 🤔
Sebaiknya diberi beban jika ada input yang masuk misalnya musik. Kecuali jika input di tutup/diground , tidak masalah.
Trima kasih pencerahannya ..sangat bermanfaat….
Numpang tanya gan
Saya punya ampli 180 w 12 v,trs rencananya saya mau beli spiker.cocok nya di kasih spiker yg ukuran brp yaa?
10 inch / 200W sudah bagus.
Saya memodifikasi ampli biasa dengan modul bluetooth, kok banyak noisnya, akan terdengar di volume seperempat keatas, trus bunyi tiiiiit tittttt.
Bagaimana solusinya.
Ini diluar topik artikel, hehe
Kayaknya rangkaian bluetoothnya yg membawa nois. Kesalahan mungkin bisa juga dari powerr supplynya, atau kabel kabel yang kurang baik
Penjelasan yang sangat detail mudah dipahami dan sangat ilmiah.Terima kasih sharing ilmunya mas,,
Bagus mana power pake AC atau DC bos,,,,,???
Power pakai AC dan DC? maaf belum paham saya. Setahu saya masih sebatas power amplifier yg disupply tegangan DC setelah dari trafo=>penyearah(diode bridge) => dan elco, kalau langsung tegangan AC masih belum paham.
Salam gan, gan saya pakai kit amplifier seri HRR3 2.1 dengan ukuran 2 x 140w dan 1 x 200w, dan saya menggunakan switching power supply ( SMPS) dengan spesifikasi 8a 42v, pas saya gunakan selama 5 jam kondisinya panas seperti soldel lalu outo mati. Setelah didiamkan selama 15menit baru menyala kembali. Ini kenapa y. Mohon pencerahan y
Mungkin kurang stabil karena memiliki rangkaian feedback yang buruk sehingga kontroler/PWM tidak menerima informasi kapan saatnya menurunkan atau menaikan deretan pulsa, atau mosfetnya yang tidak cukup mampu menghandel beban/daya amplifier.
Solusi :
Perbaiki jalur feedback, jika sudah betul
Pararel mosfet lebih dari 1 buah, atau
Pakai Fan/kipas
Gunakan untuk power amplifier yang dayanya lebih kecil dari itu.
Saya baru kmaren sore maen audio knp pa yang sya rakit mesti ngempet suaranya walau sdh ganti speaker
Definisi ngempet itu kayak gimana ya,, apakah kurang treble, terlalu ngebas, kurang lantang, atau pecah?… Maaf, kurang paham saya. pada prinsipnya antara power supply – power ampli – speaker harus seimbang untuk hasil maksimal. Mengenai karakteristrik suara biasanya diatur melalui mikser atau tone control/equalizer serta didukung oleh karakter speaker untuk mid hi, mid low, dan sub bass 😀
Mau tanya kenapa suara pada subwoofer pada TPA 3116 D2 , bunyi suara sember , ngegeber seperti ga kuat. kira2 harus di tambah apa ya bro, mkasih infonya
Maaf, Saya belum tahu tipe subwoofer itu. Nggeber biasanya daya keluaran power yang kurang, bisa juga speakernya yang kurang besar wattnya atau speaker sudah rusak
Artikel bagus. Sangat menambah pengetahuan dan bagus buat referensi….
Mantap pencerahanya, dulu taunya class d itu ampli subwoofer aja, ternyata ada sebabnya, terus class a/b ampli satelite, sekarang saya makin pinter… Makasih gan
_/|\_ Sama-sama, kita juga sama-sama belajar. Salam
Mantap / komplit
klo ketahananya bisa diandalkan ngga master. power yg class d..
Class D itu irit daya, efisiensi tinggi, dan disipasi daya transistor rendah alias lebih dingin seharunya dia lebih tahan daripada class linier. Tapi tentu tergantung dari kualitas rangkaian dan komponen juga.
Mantap pencerahannya
Jadi itu toh perbedaan class pada power amplifier.
Makasih gan,artikelnya komplit bener,plus rekomendasi penggunaan power class ya ajib.makasih gan