Banyak sekali Laptop yang beredar dipasaran seperti Lenovo, Acer, Hp, Sony, Dell, Toshiba, dll. walau bagaimanapun dan apapun mereknya, barang elektronik bisa mengalami kegagalan/kerusakan pada suatu saat karena pemakaian atau setidaknya memang dimakan umur. Laptop mati sendiri adalah salah satu jenis kerusakanyang sudah umum, namun penyebabnya bisa bermacam-macam termasuk karena baterai sudah usang, kesalahan software, hingga kegagalan salah satu perangkat keras.
Beberapa gejala laptop mati sendiri ini biasanya :
- Laptop mati sendiri secara acak
- Laptop shutdown sendiri secara acak
- laptop restart sendiri
- Laptop mati tiba-tiba
- Laptop mati sendiri sesaat setelah dihidupkan berulang-ulang.
Kondisi laptop atau komputer yang mati sendiri bisa sangat merugikan karena bisa saja saat kita belum menyelesaikan task tiba-tiba mati dan kita harus mengulangi pekerjaan dari awal. Penggunaan laptop yang berlebihan termasuk salah satu hal yang bisa menyebabkan laptop shutdown sendiri secara acak, dan sebagian besar orang tidak menyadari ini. Penggunaan laptop berlebihan ini pada akhirnya akan membuat perangkat keras laptop menjadi terlalu panas, termasuk baterai, prosessor, ram, dll.
Berikut ini beberapa alasan yang bisa menyebabkan laptop Anda mati sendiri secara tiba-tiba serta cara memperbaikinya!
Masalah pada Baterai
Masalah pada baterai adalah alasan utama mengapa laptop shutdown secara acak. Masalah baterai biasanya terjadi setelah penggunaan laptop yang lama, atau pengisian yang sering berlebihan. Jika laptop Anda mengalami mati secara acak atau shutdown sendiri, test baterainya dulu sebelum melihat kemungkinan kesalahan yang lain. Pastikan membeli baterai baru yang sesuai dengan laptop Anda jika memang harus mengganti baterai.
Laptop Overheat terutama CPU
Menurut penelitian, 9 dari 10 kasus laptop mati sendiri secara acak disebabkan oleh karena prosesor overheat / kepanasan.
Overheating pada umumnya disebabkan oleh penggunaan laptop yang berlebihan. Yang dimaksud penggunaan secara berlebihan termasuk lama penggunaan dan atau penggunaan software secara multitasking. Banyaknya proses yang berjalan dibelakang layar juga akan meningkatkan CPU usage tinggi. Dan ketika prosesor menjadi terlalu panas menyebabkannya bisa gagal bekerja sehingga laptop mati seketika.
Penempatan laptop yang tak pada tempatnya juga bisa menyebabkan CPU kepanasan, karena udara pembuang panas tidak bersirkulasi dengan baik. Misalnya menempatkan laptop diatas kasur sehingga lubang udara pembuang panas tertutup kain atau bantal.
Laptop yang diletakkan di tempat yang memiliki suhu tinggi, atau di atas barang-barang yang menyerap panas bisa menyebabkan overheat.
Penyebab utama laptop kepanasan kemudian mati sendiri adalah masalah pada kipas pendingin atau pasta pendingin yang sudah kering. Masalah debu juga seringkali menyebabkan pendingin tidak bisa bekerja dengan baik terutama kipas sehingga prosesor kepanasan. Bahkan kipas bisa mati total oleh beberepa penyebab. Jadi lihat dulu apakah fan prosesor masih berputar dengan mendengarkan suaranya atau merasakan angin yang disemburkan melalui lubang angin-angin.
Bagaimana mengetahui jika prosesor laptop Anda kepanasan? caranya bisa melihat melalui BIOS. Kemudian silahkan dicari di informasi PC Helath, seharusnya suhu prosesor yang normal berkisar 40-50°C, jika 50° keatas berarti memang overheat . Lihat → Cara Masuk BIOS
Cara memperbaiki laptop kepanasan:
Apabila kipas berhenti berputar tentu akan menyebabkan panas yang dihasilkan prosesor tidak terbuang, akibatnya laptop anda akan mati dalam jangka beberapa saat setelah dihidupkan. Da banyak hal yang bisa menyebabkan kipas berhenti berputar, mulai dari kerusakan kipas, power supply hingga hanya karena salah settingan di BIOS. Langkah pertama Anda bisa mereset setingan BIOS ke settingan default melalui pengaturan BIOS. BIOS →EXIT→Load Setup Defaults . JIka kipas masih belum berputar juga, masalah bisa karena kipas yang rusak → cek kipas dengan adaptor/baterai 9-12V apakah masih berputar. JIka masih bisa berputar dengan baik, masalah bisa dipastikan pada hardware pada motherboard atau bagian power supply. Sebaiknya dilakukan oleh teknisi laptop jika Anda tidak mengerti masalah hardware.
Pertama cek CPU Usage melalui task manager, seharusnya berkisar antara 0 – 20%. JIka diketahui misalnya 80% atau lebih bahkan 100%, itu bisa diasumsikan ada program yang berjalan dibelakang termasuk adwar/malware, atau ada permasalahan pada software. Cara masuk task manager Ctrl+Alt+Del → Tautan masuk ke Task Manager →Performance.
JIka CPU Usage Normal, kemungkinan besar overheat CPU disebabkan oleh kipas termasuk debu yang menempel di sistem pendingin. Bersihkan debu kemudian cek kipasnya apakah masih normal, kipas yang normal biasanya tak berbunyi berisik, tidak bergetar keras, dan RPM tinggi. Sebaiknya Anda tidak melakukan bongkar laptop jika tidak memiliki keahlian bongkar pasang, lebih baik serahkan pada ahlinya.
Atau jika pendinginan, dan software tak ada masalah, pikirkan untuk memakai pad pendingin jika penggunaan laptop untuk hal menjalankan program berat dalam jangka lama dan atau jika ruangan kerja Anda bersuhu panas.
Kegagalan perangkat keras
Perangkat keras yang gagal sehingga menyebabkan laptop masti sendiri bisa meliputi motherboard dan regulator pada sistim power supply. Hal ini bisa dipastikan ketika beberapa langkah trouble shooting yang telah dibahwa diatas belum bisa membantu mengatasi masalah. Untuk memperbaiki hardware tentu harus dilakukan oleh teknisi laptop yang memang ahli masalah hardware.
Virus komputer
Virus komputer bisa dirancang oleh pembuatnya untuk melakukan apasaja terhadap komputer/laptop Anda termasuk secara langsung mematikan proses komputer yang menyebabkan laptop mati. Bahkan ini adalah masalah yang paling umum. Anda dapat mengatasi masalah virus komputer dengan menginstal perangkat lunak antivirus.
Masalah Ram
Ram yang penuh atau ram bermasalah bisa menyebabkan laptop hang bahkan mati sendiri secara acak. Untuk mengatasi masalah ini, coba cabut ram, dinginkan, bersihkan kemudian colokkan lagi. Cek RAM, masuk Control Panel→ Administrative Tools →Diagnostic your computer’s memory problems. Nanti Anda akan melihat status RAM setelah selesai proses diagnostik laptop dilakukan.
Kerusakan Power supply/adaptor
Masalah pada regulator/power supply bisa menyebabkan laptop mati sendiri secara acak. Kerusakan power supply bisa menyebabkannya turun tegangan atau juga bisa meningkatkan tegangan sehingga merusak baterai dan hardware laptop itu sendiri. Cobalah mencoba menggunakan power supply/regulator/adaptor lainnya.
Install ulang windows
Karena pemakaian, install dan uninstall sofware, menjalankan perangkat diagnostic, dan segala aktifitas komputasi lambat laun akan menyebabkan system OS dalam hal ini windows akan rusak misalnya banyak error di registry sehingga pada akhirnya menyebabkan berbagai masalah utama yaitu termasuk laptop kepanasan yang menyebabkannya mati sendiri. Install ulang akan menyegarkan laptop anda dengan OS baru yang masih utuh, dan jika memang tak ada masalah hardware, masalah laptop mati sendiri akan selesai pada saat setelah install ulang.
JIka semua upaya standar yang sudah Anda lakukan diatas semuanya gagal, maka bisa dipastikan ada masalah dari sisi harware yang cukup serius dimana yang mungkin harus diselesaikan oleh teknisi yang ahli menangani masalah perangkat keras dan lunak laptop.