Jangankan ombro atau rakitan, amplifier build-up saja jika salah dalam intalasinya bisa membuatnya segera jebol tidak butuh waktu lama dibunyikan. Dan biarpun ombro atau rakitan jika benar dalam perakitannya dan instalasinya akan aman-aman saja walaupun diputar secara nonstop.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Untuk Merakit Power Amplifier agar Tidak Mudah Jebol
Pilih Desain kit power amplifier yang baik
Power amplifier bekerja secara bertingkat mulai dari pemrosesan sinyal di bagian osilator untk mengubah sinyal dengan impedansi yang sesuai sebelum masuk ke tingkat penguatan. Didalam tingkat penguatan sinyal audio akan dikuatkan amplitudonya sesuai dengan kebutuhan output amplifier. Di tingkatan ini juga ditambahkan setelan bias supaya kinerja amplifier menjadi optimal dan aman. Rangkaian power amplifier juga harus bisa mengatur tingkat tegangan dan arus yang sesuai untuk menggerakkan beban/ speaker.
Jika dalam desain ada ketidak seimbangan pengaturan penguatan sinyal dan arus maka bisa menyebabkannya berkinerja buruk, distorsi haromonik tinggi, respon frekwensi yang tidak sesuai akan menyebabkan masalah termasuk mudah jebol atau rusak. Pemilihan komponen juga sangat penting.
Jika sobat bukan desainer power amplifier maka sobat bisa membeli kit driver power amplifier yang sudah teruji, yang sudah terbukti aman digunakan oleh banyak penggunanya.
Setingan bias yang tepat dan Zero DCO.
Bias adalah arus kontinu (DC) yang mengalir melalui transistor penguat amplifier. Bias diperlukan untuk menjaga transistor supaya beroperasi dalam kondisi yang linier dan optimal. Bias yang tepat membantu menghindari distorsi crossover dan distorsi lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas reproduksi audio.
Bias dapat disetel dengan menggunakan komponen seperti resistor(permanen) atau trimpot(bisa disetel sendiri oleh pengguna) pada rangkaian amplifier. Tujuannya adalah untuk mengatur titik kerja transistor pada tingkat arus yang tepat, sehingga transistor beroperasi dalam daerah linier pada kurva karakteristiknya. Bias yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan distorsi atau ketidakstabilan dalam reproduksi audio. Pada tingkat lanjut transistor final akan mengalami overheat dan menyebabkannya rusak.
DC offset adalah arus kontinu (DC) yang ada dalam sinyal audio output amplifier. Biasanya, idealnya, sinyal audio yang diinginkan adalah sinyal alternatif frekuensi tinggi (AC) tanpa ada arus DC. Namun, dalam beberapa kasus, dapat terjadi DC offset yang tidak diinginkan pada sinyal audio output.
DC offset dapat terjadi akibat ketidakseimbangan atau ketidaklengkapan sebua desain rangkaian amplifier, terutama pada tahap penguatan atau tahap output. DC offset yang signifikan dapat menghasilkan distorsi pada sinyal audio, mendorong konsumsi daya yang tidak perlu, dan menyebabkan kerusakan pada perangkat audio.
Penting untuk mengatasi masalah DC offset dengan menggunakan komponen atau sirkuit tambahan, seperti kopling kapasitor atau rangkaian nol-DC (DC servo), yang mampu menghilangkan atau mengurangi DC offset dalam sinyal audio output.
Dalam sebuah desain audio amplifier yang baik, penyetelan bias yang tepat dan pengendalian DC offset yang efektif sangat penting untuk mencapai reproduksi audio yang akurat, bebas distorsi, dan berkualitas tinggi. Juga aman dan tak mudah rusak.
Jadi, jika sobat merakit sebuah power amplifier dan ingin supaya aman dan tidak mudah rusak dan berkualitas maka setelan Bias harus pas dan zero (0) DCO. Jika kit drivernya adalah power OCL150 watt maka tak perlu lagi menyetel bias karena sudah dibuat fixed atau permanen alias tak usah disetel lagi. Dan jika menggunkan driver seperti SOCL atau MRCD biasanya ada trimpot untuk mengatur setelan bias, dan ini wajib dilakukan kecuali penjual kit sudah menjamin bahwa driver power amplifier sudah disetel dengan pas. Baca juga : Cara Menyetel Bias Dan DC Offset Pada Driver Amplifier Class A/B
Arus + tegangan Power Suply dan Transistor final
Sebelum sobat merakit sendiri power amplifier, dari awal sudah mempunyai program yang jelas. Power amplifier tersebut akan digunakan untuk apa? subwoofer, middle atau tweeter? Berapa kisaran daya keluaran yang ditargetkan.
Jika sudah memiliki program misalnya ingin sebuah power amplifier dengan daya sekian watt untuk mendorong low-mid maka dari awal sudah mempersiapkan berapa ampere dan tegangan dari trafo yang akan digunakan. Untuk memikirkan ini sobat bisa membaca artikel ini : Cara Menghitung Kemampuan Trafo Terhadap Watt Power Amplifier
Setelah itu baru bisa memikirkan merk /type apa transistor final yang akan digunakan. Setiap final transistor tentu memiliki spesifikasi berbeda terutama disipasi daya(W), Tegangan(V), arus(i), dan Hfe. Jika power amplifier ingin menggunakan tegangan maksimal 80VDC maka transistor final type Thosiba bisa digunakan, atau jika ingin tegangan 100Volt keatas bisa menggunakan transistor Type MJL.
Rumus daya adalah P=v.i , artinya arus dan voltage dari power supply yang akan menentukan. Transistor final itu bukan penentu daya, tapi dipilih karena kemampuannya berdasarkan spesifikasi yang harus sesuai dengan kekuatan power supplynya.
Speaker dan impedansi
Sobat harus memahami bahwa semakin rendah impedansi dari speaker maka arus yang disedot oleh driver amplifier semakin berkalilipat besarnya. Contoh sederhana, jika sebuah amplifier terukur mengonsumsi arus sebesar 5A ketika diberi beban 8 ohm, dan ketika diberi beban speaker sebesar 4 ohm maka akan mengonsumsi 2 kalilipat arus yaitu menjadi 10A. Dan otomatis daya keluaran akan berlipat juga, misalnya 500watt di 8 ohm maka akan menjadi 1000watt di beban 4 ohm. Itu akan aman saja jika power amplifier memiliki kemampuan bekerja untuk menghasilkan daya hingga 1000watt. Jika tidak bagiaman? maka yang bisa terjadi adalah kalau tidak speakernya yang jebol maka transistor finalnya yang akan meleduk. Tentu ini jika power amplifier dibunyikan secara maksimal, dengan volume mentok habis. Belum mentokpun juga bisa terbakar jika kliping sudah parah tetapi tetap dipaksakan.
Menambahkan speaker juga ada aturannya gak bisa sembarangan. Jadi baca ini juga bro : Wajib Tahu! Cara Mengukur Impedansi Pada LoudSpeaker 4Ohm,8Ohm,Dst
Jangan diputar sampai batas kliping
Mengapa terjadi kliping? karena arus dari power supply sudah tidak mampu menangani daya yang dikeluarkan power amplifier. Ketika terjadi kliping jika dilihat amplitudo signalnya melalui osciloscop akan kelihatan persegi, dan inilah yang akan membakar speaker anda. Dengan demikian penting untuk menambahkan lampu tanda signal kliping pada power amplifier supaya tidak kebablasan sampai kobongan.
Gunakan set rangkaian transistor final yang pas.
Jika set transistor final kebanyakan itu tidak terlalu menjadi masalah asalkan dana anggaran tidak menjadi persoalan. Tetapi jika set transistor final kurang maka bisa menyebabkan overheat pada transistor final. Jika Bias dan DCO sudah aman, speaker sudah benar tetapi masih overheat, maka bisa jadi perlu menambahkan set transistor final lagi. Baca artikel ini juga : Berapa Ampere Trafo dan Berapa Set Jumlah Transistor final Yang dibutuhkan?
Jangan menggunakan barang palsu
Transistor final palsu sangat berisiko. Karena palsu maka datasheetnya juga bisa palsu alias tidak tepat sesuai kenyataan. Bagaimana cara mengetahuinya? susah tetapi ada harga ada barang, dan beli di toko yang terpercaya. baca ini juga sih : Ciri-ciri Transistor Final Amplifier Yang Asli Original, KW Atau Palsu
Kabel speaker
Untuk sound lapangan terkadan rumah sohibul hajat ada dipedalaman gang dan speaker harus di taruh dipinggir jalan. Kabel speaker yang terlalu panjang akan mengganggu impedansi speaker karena semakin panjang kabel maka hambatan listriknya akan semakin besar. Biasanya bisa diatasi dengan kabel speaker yang bagus, menambahkan speaker atau yang paling aman adalah power amplifier di usung juga diletakkan didekat speaker.
Hati-hati memutar lagu DJ ceksound dari yuotub
Lho apa hubungannya? biasanya pengupoad lagu dj di yuotub sudah mengingatkan bass gempa bumi, bass gunung meletus, bass bom atom dll. Masalahnya sobat paham nggak dengan kemampuan dari amplifiernya? Jika sudah pernah mengujinya sih mungkin akan aman saja tetapi jika belum pernah? Biasanya sound hanya diputar lagu dangdut, tetapi coba-coba memutar dj bass gunung meletus, ya bisa meletus beneran powernya 😀 Pelan-pelan saja dulu,kemudian jika sudah dapat mengukur berapa batas kemampuan/kliping soundnya baru digass, ya silahkan saja pasti aman.
Demikian saja ngartikel kali ini tentang bagaimana cara Merakit Power Amplifier Yang Tidak Mudah Jebol Atau Rusak semoga bermanfaat.
View Comments (1)
mui bien esplicado amigo