Berita yang lagi Viral banget di dimensi teknologi baru-baru ini adalah soal penemuan motor berbahan bakar air, pasalnya ini banyak diklaim sebagai penemuan baru yang memiliki masa depan cerah. Padahal hal serupa sudah ada sejak ditemukan pada tahun 1930 yang penuh kisah indah bahkan berlanjut kembali hingga tahun 1974.
Secara nasional berita serupa juga sudah sempat viral juga dimedos beberapa tahun lalu yang juga masuk media massa termasuk televisi. Tapi yang sekarang ini lagi viral kabarnya beda dengan sebelumnya, NIKUBA sebut saja begitu alat itu diberi nama; sudah dibuat produk prototype yang lebih baik, teruji efektif dan sudah diaplikasikan di beberapa kendaraan motor sebuah instansi – bahkan katanya akan dipatenkan dan bisa dipesan oleh pelanggan yang berminat. Wow hebat, angin segar ditengah krisis pemanasan global dan mahalnya harga bensin.
Mengenal Teknologi terobosan baru Viral, menjadikan motor berbahan bakar air
Nikuba menurut sang penemu alat tersebut adalah nama produk yang diambil dari kalimat “niku banyu” (jawa) yang artinya “itu air”, dimana air adalah bahan yang diproses oleh Nikuba sehingga bisa menghasilkan gas yang dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar Bensin. Jadi Nikuba adalah alat yang berkerja untuk memproses air dengan sedemikian untuk mendapatkan gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar motor pengganti bensin. Kayaknya sebagian besar masyarakat sudah mengetahui informasi ini karena beritanya banyak dimuat diberbagai media nasional.
Media-media menuliskan bahwa dengan nikuba, air bersih yang bebas dari logam berat sebanyak 1 liter mampu digunakan bahan bakar motor untuk menempuh jarak perjalanan Jakarta-Semarang dimana yang sejauh 500Km. Hanya 1 liter air loh lurrr, coba bayangkan berapa rupiah yang bisa kita hemat daripada beli bensin. Untuk motor terbaru saja yang sudah Fuel Injection, bensin 1 liter kira-kira hanya untuk 50Km saja!
Wow… Kita pantas bilang WOW!!
Istilah yang lebay
Kata-kata air menjadi bahan bakar motor itu kayaknya kurang tepat menurut saya, salah kaprah dan terlihat lebay. Mungkin supaya ada Wow factornya dalam pemberitaannya gitu kali ya?. Karena yang terjadi adalah air yang terdapat unsur atom H (Hidrogen) dan O2 (Oksigen) itu kemudian dengan bantuan suatu alat yang diciptakan oleh sang penemu dipisahkan yang berbentuk gas, setelah itu diatur sedemikian rupa supaya bisa secara teratur menuju intake manifold pada sistim pembakaran mesin untuk dibakar dan menghasilkan energi sama seperti yang terjadi pada bensin.
Mengenal Elektrolisis sebagai proses awal dari ide motor bahan bakar air
Memisahkan gas H dan O dari air yang sudah ditulis diatas bukanlah barang baru, karena jauh sekali sebelum orang banyak mengenal media sosial seperti yutub itu sudah ada yang melakukan percobaan demikian. Ya karena ini adalah satu pembelajaran dibidang kimia yang sering dilakukan sebagai suatu percobaan-percobaan. Dan tujuannya bermacam-macam tergantung apa yang menjadi tujuan penelitian misalnya untuk memisahkan zat ini itu, melarutkan suatu bahan logam, dll.
Ini yang disebut dengan Eletrolisis yaitu proses kimia untuk penguraian suatu senyawa dengan pengaliran arus listrik searah (DC). Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit. Jadi untuk mendapatkan proses elektrolisis kita perlu membuat rangkaian yang terdiri dari
- Accu sebagai sumber arus DC
- Elektroda terdiri dari anoda dan katoda sebagai tempat terjadi reaksi (bisa terdiri dari berbagai jenis logam sesuai keperluan)
- Cairan sebagai elektrolitnya, bisa air, garam, atau apapun
Elektrolisis terdiri dari ketagori-kategori dan tipe-tipe (ini tidak kita bahas karena artikel ini tidak bahas ilmu kimia) jadi ya asal tahu aja ya…
Menghasilkan HHO/Oxyhydrogen Sebagai Bahan Bakar Pengganti Bensin
Kembali ke topik alat yang memroses air untuk menghasilkan gas sebagai bahan bakar motor tadi. Sebenarnya cukup sederhana prosesnya sesuai yang diberitakan, yaitu air(yang sudah dimurnikan) ditambahkan katalis supaya bisa menghantarkan listrik secara lebih baik lagi sehingga proses memisahkan unsur atom Hidrogen dan Oxygen yang akan digunakan sebagai bahan bakar motor terjadi dengan sempurna.
Proses elektrolisa air tadi akan memisahkan Oxygen dan Hidrogen yang sebetulnya sudah lama sekali ditemukan dan sudah dipraktekkan orang untuk pengganti bahan bakar mobil. Gas hasil pemisahan itu disebut sebagai HHO atau juga dikenal dengan nama Oxyhydrogen
Dengan menggunakan wadah reaksi dari elektrolit dan elektroda dari bahan tertentu dan dengan rancangan sedemikian rupa, Oxyhydrogen bisa dialirkan menuju ruang bakar mesin untuk dibakar sehingga terjadilah proses pembakaran Oxyhydrogen untuk menghasilkan energi.
Bukan penemuan teknologi baru
Dalam berita juga ditulis bahwa nikuba menunggu dipatenkan dan akan dijual ke khalayak dengan harga sekian juta duit. Tapi yang membuat saya bingung adalah karena teknologi seperti ini sebelumya sudah ditemukan dan itupun bersifat open source artinya tanpa lisensi yang boleh dikembangkan oleh siapapun gratis.
Kisah penemuan HHO sebagai bahan bakar ini sebenarnya sudah dimulai pada tahun 1897 pada saat itu ada orang yang bernama Luther Wattles yang dikabarkan bisa menggunakan air sebagai bahan bakar mobilnya. Selanjutnya pada tahun 1930, Rudolf A. Erren juga berhasil melakukan eksperimen penggunaan air sebagai pengganti bahan bakar fosil. Lalu kemudian tahun 1932 ada Henry Garret dari texas AS menemukan sistem karburator untuk bahan bakar air. Hasil penemuannya itu kemudian dibeli oleh perusahaan minyak dan tidak ada kabarnya lagi sampai hari ini.
Jadi apakah alat seperti itu masuk akal dan merupakan harapan baru?
Harapan kita semua adalah dapat segera menemukan bahan bakar pengganti fosil, demi melestarikan bumi dan ancaman krisis energi. Dengan demikian hal-hal seperti ini pasti akan mendapat sambutan yang luarbiasa dari masyarakat tentunya. Tapi apakah emang sebagai contoh Nikuba ini beneran suatu harapan baru dan merupakan angin segar?
Saya tak bisa menjawab pertanyaan itu karena saya sendiri belum pernah mempraktekkannya. Tapi menurut saya itu sih memang masuk akal, dengan proses elektrolisa air yang sudah dijelaskan tadi. Jadi air bisa dijadikan pengganti bahan bakar bensin meskipun tentu saja tidak secara langsung dimasukkan kedalam mesin sebagai pengganti bensin.
Bahkan sekali lagi teknologi HHO ini sudah ada sejak jauh sebelumnya….
Teknologi HHO yang sebelumnya tadi mati suri hingga sampai pada tahun 1974 ada yang menemukan gas hasil elektrolisa dari air yang berupa campuran hidrogen dan oksigen (HHO) yang secara sempurna mampu dijadikan bahan bakar untuk menghidupkan mesin. Yull Brown kemudian mematenkan gas ini dengan namanya sendiri yaitu BROWN GAS.
Setelah Brown Gas itu selanjutnya ada beberapa penemuan penting tentang bahan bakar dari air ini, tapi yang paling fenomenal adalah penemu Stanley Meyer yang bisa berhasil menemukan sistem elektrolisa air dengan sempurna yang kemudian ia pakai untuk menjalankan mobilnya, tanpa tangki hidrogen dan tanpa lagi menggunakan bensin. Dan pada tahun 1995 mobil VW Kodok Stanley berhasil berjalan sejauh 160 Km hanya dengan menggunakan 3 liter air.
Berjalannya waktu kemudian entah seberapa panjang ceritanya hingga sampai suatu waktu bahwa teknologi HHO ini sifatnya Open Source.
Open source masak mau dipatenkan lagi sih? padahal sampai sekarang kabar tentang bahan bakar air pengganti bensin sudah tidak terdengar lagi hingga datanglah NIKUBA.
Apakah, apakah, apakah…… bagaimana? apa bisa?
Untuk melakukan elektrolisis untuk menghasilkan HHO dibutuhkan arus DC dari accu motor. Sementara itu accu motor mendapat pengisian dari dinamo yang menghasilkan arus listrik dari putaran poros mesin yang memperoleh energi dari pembakaran bahan bakar bensin atau HHO hasil elektrolsisis tadi.
Pertanyaanya: Apakah arus listrik dari accu motor mampu memberikan Daya yang cukup untuk melakukan elektrolisa dari alat semacam Nikuba secara kontinyu(tidak sampai tekor karena supply dari dinamo cukup)?
Logika yang terjadi harusnya: Daya listrik yang dihasilkan oleh dinamo motor lebih besar supaya cukup untuk mengisi ulang accu secara LEBIH CEPAT sehingga tidak keburu melemah supaya proses elektrolisis dapat terus berjalan secara terus-menerus.
Karena jika proses elektrolisa itu memakan daya yang lebih besar daripada daya pengisian yang bisa diberikan oleh dinamo, maka secara otomatis proses elektrolisis akan terhenti(karena accu tekor) sehingga Hidrogen gagal disuplai ke sistem pembakaran mesin dan mesin-pun otomatis akan mati – daaan motorpun mogok kehabisan bahan bakar. Perlu diketahui air bersifat penghantar listrik apalagi masih ditambah unsur senyawa lain untuk menambah tingkat konduktifitas/menghantar listrik dari air, maka konsumsi daya akan menjadi sangat besar.
Hal ini seperti terlihat menentang hukum kekekalan energi, hampir sama dengan hoax free energi yang juga sempat menghebohkan dunia peryutuban. Dimana Proses energi yang berputar yang tak akan pernah ada habis-habisnya. Kalau itu beneran bisa terjadi mah, mafia kartel energi akan segera punah dari muka bumi 🙂 😀
Apakah ada kemungkinan untuk membuat accu/baterai yang sangat efektif?
Mungkin maksudnya, accu tidak butuh arus pengisian yang besar tapi bisa mengisi dengan cepat dengan kapasitas yang cukup. Jika accu dengan teknologi terbaru ya tidak tahu juga, tapi jika accu yang dipakai adalah accu yang umum saat ini sebenarnya bisa tapi dengan arus pengisian yang lebih besar. Tapi accu memiliki aturan dalam pengisian jika tidak maka accu menjadi cepat rusak bahkan terbakar. Belum lagi itu bisa sangat membebani komponen kelistrikan yang lain termasuk dinamo.
Sekali lagi teknologi ini bukanlah barang baru seperti yang sudah saya tulis diatas. Yaitu misalnya saat ini sudah ada teknologi accu super efektif , dimana accu selalu bisa menerima pengisian secara efisien 100% dalam waktu singkat, sehingga tidak akan pernah tekor dan tidak cepat rusak; maka barangkali motor bahkan mobil “berbahan bakar air” serupa itu saat ini sudah banyak diproduksi sama seperti kendaraan listrik.
Apa nggak lebih efektif membuat mobil/motor tenaga listrik saja? Karena begini mobil/motor listrik lebih sederhana “rantai” energinya sehingga kerugian daya lebih kecil yaitu – Generator pengisian oleh PLN => baterai => menggerakkan motor listrik+assesoris.
Sedangkan untuk mesin “bahan bakar air” – accu/baterai => proses elektrolisis menghasilkan hidrogen => hidrogen sbg bahan bakar mesin => mesin menggerakkan dinamo pengisian + asesoris + sistem pengapian + menggerakkan kendaraan. Lho untuk sistem pengisian accu mendapatkan berapa persen energi?
Bagaimana dengan NIKUBA Khususnya?
Kalau menurut saya pribadi,(sesuai dengan apa yang banyak diberitakan) itu sesuatu yang susah dipercaya, yang pada poin berita “1 liter air = dengan 500km perjalanan dengan motor”. Jika hanya untuk 20km saja masih bisa diterima karena mungkin dengan jarak segitu aki masih mampu dalam menyuplai arusnya untuk proses elektrolisa, meskipun daya pengisian lebih sedikit itu masih berarti untuk mempertahankan kapasitas dari accu. 1 liter air = 500KM itu menurut saya susah masuk diakal, dan kayaknya itu masih perlu dibuktikan kebenarannya deh…
Jikalaupun memang accu mampu terisi dengan cepat dan mampu membuat proses elektrolisa air berjalan secara kontinyu karena ada cara tertentu, ini jika yaaa…. pertanyaan selanjutnya apakah mesin motor tidak terjadi masalah disuplai dengan bahan bakar hidrogen secara terus-menerus? karena kan mesin motor itu didesain dengan bahan bakar bensin yang sifat-sifatnya tentu berbeda dengan hidrogen.
Satu lagi, bagaimana dengan produk elektrolisa air yaitu HHO, dan zat sisa apakah mudah ditangani oleh pengguna awam? Lalu bagaimana dengan alat tersebut, mampu berapa lama untuk dipergunakan?
Sebab kita tentu tak ingin, memang iya bisa kita mengaplikasikan teknologi ini. …. Tapi usia mesin motor menjadi hanya bertahan 3 tahun saja sudah rusak dan juga harus ganti aki setahun 50 kali ; belum lagi jika alat yang sudah ada perawatannya lebih rumit dan makan biaya lebih .. Ya kan rugi juga kan? alias gak worthit? 😀
Masih banyak pertanyaan-pertanyaan…
Ya kita tunggu saja hasil kedepannya. Apakah bisa diproduksi massal nantinya?bisa dipakai siapapun dengan mudah?, dan benar-benar menjadi solusi bagi pengurangan pemanasan global dan bisa menjadi solusi dari ketergantungan minyak.
Mari kita tunggu…. tapi mohon tak perlu bicara soal mafia minyak, elit global, dst yang dijadikan alasan mengapa tak ada lagi kelanjutannya jika nanti memang tak ada kabarnya lagi.
Perkembangan yang sudah ada sebelumnya tentang HHO
Sudah ada jurnal penelitian yang membahas mengenai HHO sebelum heboh berita-berita soal motor bahan bakar air, tapi itu hanya membahas bagaimana HHO diaplikasikan untuk kendaraan supaya lebih irit mengonsumsi premium atau bensin. Jadi bukan murni motor menggunakan air saja tanpa BBM samasekali karena itu dianggak sesuatu yang tidak memungkinkan.
Jurnal Jurnal Teknik Mesin S-1, Vol. 4, No. 2, Tahun 2016 undip
Bahan bakar hidrogen
Dari yang sudah kita bahas diatas, intinya bukanlah air yang dijadikan sebagai bahan bakar. Tapi air yang dipisahkan HHOnya dengan cara elektrolisis untuk dijadikan sebagai pengganti BBM motor.
Jadi ini sebenarnya motor yang diberi bahan bakar hidrogen(bukan air) sebagai pengganti dari bahan bakar bensin.
Dan mengenai mesin yang diberi bahan bakar Hidrogen sebenarnya bukan barang baru, sudah lama ada bahkan dulu sudah banyak digadang bakal menjadi produk yang bagus prospeknya. Tapi kenyataanya sampai sekarang prosuk kendaraan hidrogen tersebut tidak kedengaran samasekali kelanjutannya, bahkan satupun produk tak pernah kelihatan ujudnya(Jadi teringat ESEMKA.. hehe 😀 ) . Apakah karena dianggap merugikan kapitalis? sehingga dimatikan sejak awal?? wkwkwkw….
Harapan besar bangsa
Tapi apapun itu, hal yang bertujuan positif demi kemajuan bangsa wajiblah kita dukung. Ya barangkali saja si penemu dengan kejeniusannya telah menemukan metode baru yang mampu membuat accu motor bisa diisi lebih cepat, sehingga dapat secara kontinyu menyuplai proses elektrolisis; dan hasilnya motor tidak akan sampai terjadi mogok gara-gara accu tekor yang selama ada air cukup akan terus berjalan walaupun dibawa keliling dunia sekalipun. Semoga ….Aamiin
Akhir kata, Bagaimana menurut Kalian?
Artikel di Update pada Mei 23, 2022 1:41 pm