Banyak penyebab kerusakan speaker aktif polytron Type PAS 79 dan sejenisnya seperti waktu hidupnya lama. Jadi ketika saklar di on-kan butuh waktu lama menunggu untuk bisa hidup, bahkan bisa sampai beberapa menit hingga setengah jam atau lebih. Terkadang bisa hidup tapi beberapa saat mati sendiri, dan ketika masih dibiarkan on agak lama kemudian hidup lagi dengan sendirinya.
Kerusakan seperti itu biasanya akan membuat pusing teknisi yang mencoba memperbaikinya jika baru pertamakali itu dia menangani kasus kerusakan demikian. Nah sekedar berbagi pengalaman, saya akan menuliskan pengalaman saya dalam memperbaiki speaker aktif polytron yang mengalami kerusakan aneh seperti itu.
Cara memperbaiki kerusakan speaker aktif polytron hidupnya lama, hidup mati sendiri, hidup sendiri
Mengenal mesin speaker aktif polytron
Pertama perlu dipahami dulu seperti apa speaker aktif polytron seri model PAS 79 dan sejenisnya ini, maka mari berkenalan secara singkat. Sebenarnya sama saja dengan jenis speaker aktif lainnya jika dilihat dari sisi sistem audionya yang tidak beda jauh. Polytron type menggunakan amplifier jenis OCL yang menggunakan transistor, termasuk penguat akhirnya yaitu sepasang transistor daya BJT jenis NPN dan PNP tip31 dan tip32, dimana yang mampu menghasilkan output daya maksimal di kisaran 60watt-an. Sementara itu speaker aktif juga didukung dengan modul player yang bisa dipakai untuk beberapa mode yaitu mode radio FM, mode memutar flashdisk, mode line input dan juga dilengkapi dengan jek microphone plus tone control analog. Ada juga model ini pada seri lain yang sudah dilengkapi dengan bluetooth.
Yang paling membedakan polytron seri ini dengan speaker aktif kebanyakan adalah dari sisi power supply. Speaker aktif Polytron model PAS menggunakan power supply jenis SMPS, atau sering juga disebut dengan AC matic, yang sebelumnya banyak di gunakan untuk aplikasi pada Televisi, komputer dekstop, charger HP/laptop dsb. Sementara kebanyaka speaker aktif umum menggunakan trafo biasa pada power supplynya.
Sekarang SMPS makin luas diaplikasikan pada berbagai sumber daya untuk berbagai perangkat elektronika selain TV, dalam hal ini termasuk untuk speaker aktif khususnya dan power amplifier pada umumnya. Hal ini alasannya mungkin karena SMPS memiliki efisiensi yang tinggi alias sangat hemat energi, bobot ringan, dan memungkinkan untuk mengontrol arus sehingga lebih stabil dan juga bisa dilengkapi fitur mati stand-by dan proteksi.
Sekilas Tentang Power Supply SMPS
Sayangnya, dibalik banyak kelebihan dari SMPS ternyata ada satu kelemahan yang cukup membagongkan, yaitu lebih mudah rusak sekaligus susah diperbaiki daripada power supply yang menggunakan trafo besi biasa. Bahkan akibat kegagalan SMPS bisa menyebabkan tegangan melonjak naik, dimana yang sering menyebabkan kerusakan fatal pada blok amplifiernya dan lainnya. Hal ini karena SMPS memiliki topologi yang kompleks, yang membutuhkan banyak rangkaian yang diantaranya cukup sensitif yaitu rangkaian PWM.
PWM (Pulse Width Modulation), adalah teknik pengendalian daya yang umum digunakan dalam rangkaian SMPS (Switched-Mode Power Supply) untuk menghasilkan tegangan DC yang stabil dan efisien. PWM bekerja dengan mengontrol lebar pulsa sinyal saklar atau switch yang menghasilkan arus DC pada keluaran SMPS.
Selain PWM yang rumit, masih ada beberapa rangkaian yang cukup rentan, karena membutuhkan tegangan tinggi disisi primernya mulai dari EMI filter, penyearah tegangan, snubber, rangkaian switchingnya dan sebagian dari rangkaian feed back. Selain tegangan, SMPS sendiri bekerja dengan frekwensi tinggi.
Nah dalam kasus yang sering terjadi kerusakan pada speaker aktif polytron seri PAS ini adalah pada bagian SMPSnya, termasuk kerusakan yang aneh-aneh dan membingungkan seperti yang sudah saya ceritakan di awal paragraf. Bahkan kerusakan yang lebih parah seringkali juga berawal dari kegagalan kerja dari sistem feed back SMPS ini, yakni rusaknya seluruh rangkaian yang disupply akibat naiknya tegangan pada output skunder. Wow ngeri ya? tapi itulah yang banyak terjadi dilapangan termasuk pada pesawat TV.
Hati-hati dengan Power Supply Jenis SMPS
WARNING! untuk memperbaiki speaker aktif polytron, khususnya seri yang menggunakan SMPS sebaiknya memahami dengan benar mengenai sistem power supply ini. SMPS memiliki 2 bagian yaitu bagian primer dan bagian skunder. Bagian primer adalah sisi input trafo yang disekitarnya dialiri tegangan tinggi AC 220v sebelum disearahkan oleh dioda bridge menjadi DC menjadi sekitar DC320Volt, dan bagian skunder adalah bagian ouput dari trafo ferit yang mengeluarkan tegangan rendah yang disupply ke rangkaian audio dan player. Jika anda bukan teknisi, sebaiknya tidak coba-coba memperbaikinya sendiri.
Memperbaiki salah satu kasus kerusakan speaker aktif polytron
Untuk memperbaiki speaker aktif polytron dengan kerusakan hidupnya lama, mati sendiri atau hidup sendiri pada kebanyakan kasus yang terjadi adalah akibat kegagalan rangkaian pada SMPS. Akan tetapi, bisa juga disebabkan oleh saklar yang sudah agak rusak dan kabel yang putus dibagian dalam. Untuk itu, prosedur awal perbaikan elektronika harus di terapkan, yaitu memastikan kabel dan saklar on/off dalam kondisi bagus.
- Jika saklar on/off dan kabel bisa dipastikan tidak ada masalah, langkah kedua adalah memeriksa secara fisik semua komponen terutama pada bagian SMPS barangkali ada kerusakan yang terlihat oleh mata, misalnya komponen yang gosong, kaki berkarat/korosi.
- Jika tak ada terlihat komponen yang terlihat rusak secara fisik, lanjutkan dengan menyolder ulang sekiranya terlihat ada solderan pada kaki pin yang terlihat ada keretakan, korosi dll.
- Lakukan prosedur lanjutan jika semua upaya diatas belum membuahkan keberhasilan.
Prosedur lanjutan adalah memeriksa semua tegangan pada titik-titik tertentu, dan yang paling awal biasanya cek tegangan AC 220V sebelum dioda bridge apakah sudah hadir, kemudian periksa tegangan pada pin elco besar 150uf/400v apakah tegangan 300v – 320v sudah hadir?. Jika tegangan hadir berarti sampai di level penyearah primer SMPS berarti tidak ada masalah sampai disini.
Harusnya pada jalur output skunder pada pin elco 1000uf/35v ada tegangan – 28V-30V dan tegangan + 28v-30V ( simetris) hadir harusnya rangkaian SMPS normal.
Kerusakan hidupnya lama, kadang mati atau hidup sendiri
Akan tetap kerusakan yang kadang hidup kadang mati memang sangat membingungkan para teknisi, karena pada saat speaker aktif hidup prosedur cek tegangan menjadi tidak relevan – ini karena pada saat hidup semua titik tegangan umumnya normal-normal saja.
KETERANGAN GAMBAR
- Transistor 205 C2328 Driver dari optocopler menuju PWM
- Transistor c1015/1018 , PWM
- Pin GATE mosfet
- Resistor snubber
- Elco tegangan tinggi 320v, dengan nilai 150uf/400V
Jadi sebaiknya tunggu pada saat speaker aktif dalam keadaan matinya (mati bukan karena dimatikan, yang seharusnya hidup tapi tidak hidup). Lalu segera cek tegangan pada titik pin Gate pada mosfet switchingnya, harusnya hadir tegangan sebesar 0.6V. Jika tidak, maka cek R snubbernya yang menurunkan tegangan 300V menjadi 120V, dan R yang menurunkan tegangan 120V menjadi 12V. Saya lupa nilai R ini, umumnya ukurannya lebih besar dirangkai seri yang nilainya ratusan kilo, kemungkinan 220K. R snubber ini terhubung dari tegangan tinggi 300V di pin elco 150uf/400v menuju ke rangkaian PWM/driver mosfet sebagai supply tegangannya.
Driver mosfet atau PWM ada yang menggunakan IC pada seri tertentu dan pada PAS 79 menggunakan 3 buah transistor A1015. Cek tegangan pada output R snubber bagian akhir, jika tidak hadir 12 volt coba periksa resistornya apakah ada perubahan nilai.
Jika tegangan 12V hadir, dan tegangan pada pin GATE mosfet tidak hadir, maka bisa diduga kuat komponen diantara driver mosfet ini ada yang mati/short yaitu resistor, capasitor, dioda zener dan transistornya. Jadi ganti jika ada yang rusak, yang intinya tegangan gate pada mosfet harus hadir dulu.
Jika dari awal tegangan pada gate mosfet sudah hadir dengan manis yaitu 0.6 volt, maka kerusakan bisa diduga kuat terjadi pada bagian FEED BACK. Rangkaian feed back ini ditandai dengan adanya komponen istimewa yang bernama optocoupler. Optocopler ini berkaki 4, kaki 3 dan 4 terhubung dengan PWM(bagian primer) yang sebelumnya dikuatkan dulu signalnya dengan sebuah transistor type NPN C2328A.
Sementara pin 1 dan 2 optocopler terhubung dengan rangkaian feedback pada (bagian skunder) yang mendapatkan arus dari pin trafo output, yang diambilkan dari ouput tegangan +28V-30V yang juga merupakan arus output utama yang menghidupkan amplifier dengan melewati resistor lebih dulu untuk menurunkan tegangannya. Selain itu, rangkaian feedback juga mendapat input tegangan dari pin out trafo yang lain, yang setelah melewai L , dioda dan Capasitor menghasilkan tegngan DC 14v.
Bagian feedback ini sangat penting karena bekerja untuk mengontrol arus skunder yang ke amplifier agar stabil. Jika ada masalah pada rangkaian feedback, maka tegangan ouput bisa melonjak tinggi bahkan hingga 50V yang dapat menyebabkan kerusakan pada amplifier dan bahkan hingga bagian MPEG Player dan tone kontrolnya.
Apabila kerusakannya tidak ada tegangan keluar pada output skunder, tetapi pada gate mosfet tegangan hadir dengan normal, maka kerusakan bisa terjadi pada bagian feed back ini terutama pada optocopler dan transistor driver penguat arus feedback yang menuju rangkaian PWM. Periksa terutama optocoupler dan transistor tersebut yang wajib dicurigai, akan tetapi bisa saja kerusakan terjadi pada dioda-dioda atau resistor pada bagian feedback.
Pada kasus yang saya tangani, kerusakan speaker polytron hidupnya lama, atau kadang-kadang tidak bisa dihidupkan dan bisa hidup tapi mati lagi dengan sendirinya – ternyata disebabkan oleh kerusakan halus pada transistor driver feedback yang menuju PWM yaitu TR 205(kalau tak salah) dengan type C2328, dan setelah diganti speaker aktif polytron PAS 79 menjadi normal kembali. Akan tetapi transistor ini jika di cek menggunakan mutimeter terbaca normal layaknya transistor yang masih baru yang dalam kondisi baik. Transistor C2328 bisa diganti dengan type lain yang sejenis dan setara jika susah mendapatkannya, umumnya dapat diganti dengan transistor lain yang biasanya dipakai sebagai driver horizontal pada televisi-televisi tabung seperti D400, c2832 dll.
Demikian artikel ini dibuat semoga bisa membantu bagi teman-teman teknisi yang mendapatkan kasus serupa. Tapi bisa saja kasus sama tapi kerusakan berbeda. Jadi prosedur andalan kita yaitu cek tegangan jangan sampai dilupakan, dan tetap lakukan dengan hati-hati. Bagi teman-teman yang bukan teknisi, sekali lagi jadikan artikel ini sebagai pengetahuan awal, jangan coba perbaiki sendiri dan sebaiknya bawa ke teknisi elektronika terdekat di kecamatan anda.
Artikel di Update pada Maret 30, 2023 3:49 pm
View Comments (2)
Aslkm..bos punya firmware aktip polytron xbr pas 79 ga?
cari saja di group group pesbuk, biasanya banyak