Perbedaan mesin diesel dan mesin bensin

Mungkin kita semua sudah tahu bahwa jenis mesin yang dipakai pada mobil umumnya ada yang disebut dengan mesin diesel dan ada yang disebut menggunakan mesin bensin.Lalu apa sih yang menjadi dasar perbedaan dari kedua mesin tersebut selain dari jenis bahan bakar yang dipergunakan?,,,Mungkin anda pelu tahu juga, agar lebih akrab dengan kendaraan yang anda pergunakan setiap hari.

Secara teori, mesin diesel dan mesin bensin sebenarnya mirip. Semuanya menggunakan sistem pembakaran dalam (Internal Combustion Engine), yang pada dasarnya dirancang untuk mengubah energi kimia pada bahan bakar untuk menjadi energi mekanik.Serkedar tahu saja, ada juga lho sistem pembakaran luar (External Combustion Engine), contohnya pada mesin uap.
Baiklah, mari kita lanjutkan,,,
Energi mekanik dihasilkan oleh pergerakan piston yang naik dan turun di dalam silinder. Piston ini terhubung ke poros engkol(crankshaft),  gerakan naik-turun dari piston, yang dikenal sebagai gerakan linier akan menciptakan gerakan berputar untuk memutar roda mobil.

Kedua jenis mesin yaitu mesin diesel dan mesin bahan bakar bensin menghasilkan energi melalui serangkaian ledakan kecil atau pembakaran (combustions). Perbedaan utama antara solar dan bensin adalah cara bagaimana ledakan ini bisa terjadi. Dalam mesin bensin, bahan bakar dicampur dengan udara, dikompresi oleh piston dan dinyalakan oleh percikan api dari busi (Baca ini: Cara kerja mesin bensin 4tak).
Bedanya pada mesin diesel, udara dikompresi terlebih dahulu, dan kemudian bahan bakar dimasukkan dengan cara diinjeksikan kedalam ruang bakar. Karena udara memanas ketika terjadi kompresi, maka bahan bakar akan terbakar.Mesin diesel tidak mempergunakan busi untuk membakar bahan bakar, melainkan bahan bakar terbakar karena suhu dan tekanan yang sangat tinggi.Pada mesin diesel, bahan bakar ini dipompa menggunakan pompa khusus bertekanan tinggi kedalam ruang bakar secara langsung oleh injektor.

Baca Juga :  Cara mengemudi Mobil Manual/Matic ditanjakan yang Padat dan Merayap

Lalu bagaimana dengan sistem mesin bensin yang mempergunakan injeksi, atau bahasa tekniknya Electronic Fuel Injection(EFI)?…Sepertinya memang hampir mirip, namun bedanya sangat jauh sekali.Pada intinya, injektor EFI tidak menghasilkan tekanan injeksi bahan bakar yang sangat tinggi seperti pada injektor solar diesel.Dan pada EFI, bahan bakar bensin tidak diinjeksikan secara langsung kedalam ruang bakar.EFI hanya dipakai mesin berbahan bakar bensin, dimana bahan bakar masih tetap dibakar oleh percikan api busi.

Mesin diesel juga menggunakan siklus pembakaran 4 tak seperti pada mesin bensin. Keempat langkah tersebut adalah:

Langkah Intake (Intake Stroke) – Katup intake terbuka,  piston bergerak ke bawah, katup udara terbuka dan udara masuk.

Langkah kompresi (Compression Stroke) – Piston bergerak kembali ke TMA (titik mati atas) dan menekan udara.

Langkah Pembakaran (Combustion Stroke) – Saat piston mencapai TMA, bahan bakar diinjeksikan pada saat yang tepat.Karena tekanan (kompresi) tinggi dan tekanan injeksi yang juga tinggi, maka terjadi ledakan dan memaksa piston kembali turun.

Langkah buang (Exhaust Stroke) – piston bergerak kembali ke atas mendorong keluar sisa bahan bakar melalui katup buang yang terbuka , kemudian disalurkan ke knalpot.

[IMG Courtesy howstuffworks}

Sekali lagi perlu diingat bahwa mesin diesel tidak memakai busi, pembakaran yang terjadi karena tekanan kompresi,suhu udara yang tinggi dan bahan bakar yang disuntikkan bertekanan tinggi langsung ke ruang bakar (direct injection). Panas dan tekanan tinggi inilah yang akan membakar bahan bakar dengan sendirinya.
Kalau Anda akrab dengan mobil diesel, biasanya setelah mobil dingin harus menyalakan pemanas untuk beberapa menit.Ya, cara tersebut adalah untuk memanaskan suhu ruang bakar, karena mesin masih dalam keadaan dingin.Hal ini untuk membantu proses pembakaran awal.

Leave a Reply