Microskop merupakan peralatan paling penting dalam dunia kedokteran dan penelitian.Namun siapa penemu microscop masih belum jelas hingga saat ini. Pada awalnya, sebagian kalangan percaya jika mikroskop tersebut ditemukan oleh Galileo, namun pendapat itu kemudian diperdebatkan.
namun yang jelas, pembuatan mikroskop yang paling hebat adalah oleh Zacharias Jansen pada tahun 1595 dari Middleburg, Belanda.
Zacharias Jansen menghabiskan hidupnya untuk membuat mikroskop, yang semakin hari mengalami perkembangan yang semakin baik. Sebagian mikroskop hasil karyanya ia persembahkan kepada pihak kerajaan, disamping sebagai bentuk penghormatan, juga sekaligus untuk diperiksa. Meskipun demikian, mikroskop-mikroskop buatannya sudah tidak ada lagi ketika ia meninggal.Hanya ada satu mikroskop hasil karyanya yang masih tersisa pada tahun 1600-an.
Nah, melalui sebuah microscop itulah Cornelius Drebbel, teman Zacharias Jansen sewaktu kanak-kanak mempelajari dan menelitinya. Pada masa tersebut, mikroskop masih baru bisa dipakai untuk memperbesar objek sebanyak tiga kali lipat, namun sudah membuat semangat banyak orang. Drebbel kemudian memperbaiki dan mengembangkan mikroskop tersebut hingga menjadi lebih baik, dan seketika itu berita kesuksesannya pun langsung menyebar. Tak lama kemudian, banyak ilmuwan yang menggunakan mikroskop buatannya.
Seiring dengan perjalanan waktu, mikroskop terus-menerusa mengalami perbaikan, hingga lensa majemuk menjadi model yang paling populer untuk digunakan. Perbaikan yang dilakukan pada mikroskop tidak hanya pada lensanya saja, tetapi juga pada tatakan atau mejanya. Pada jaman dulu, benda yang sedang dipelajari atau diteliti menggunakan mikroskop ditempelkan pada jarum, dan letaknya diatur dengan cara memutar sekrup. Metode itu kemudian dirubah menjadi meja datar, dan ini memungkinkan benda berukuran dan bentuk lebih besar bisa diamati. Sementara itu sumber cahaya ditempatkan di bawah meja, dan dilewatkan pada benda yang sedang diamati.
Upaya untuk membuat cahaya yang lebih kontras agar memperjelas objek pengamatan terus dikembangkan. Hingga pada tahun 1926, Hans Busch dari Jerman mengembangkan “Mikroskop Elektron” , yang mampu dipakai untuk mengamati benda-benda berukuran hingga satu per sejuta milimeter, dengan cara menggunakan sifat-sifat dari gelombang elektron. Pembuatan mikroskop seperti itu berdasarkan karyadari teoritis Ernst Abbe di tahun 1873, yang kemudian diuraikan lebih jauh oleh Ernst Ruska dan Max Knoll di Technische Hochscule di Berlin, pada 1933.
Mikroskop modern mencapai puncak pada tahun 1970, yaitu ketika microscop karya Hans Busch mendapatkan pengembangan dan perbaikan lebih lanjut, hingga menjadi microscop yang kita kenal hingga sekarang.